Ini Rencana Grab Setelah Dapat Suntikan Modal Rp 12,84 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - Bisnis Grab makin kuat setelah menerima suntikan dana sebesar USD 856 juta atau setara Rp 12,84 triliun dari Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) dan TIS, anggota TIS INTEC Corp.
Dengan MUFG, Grab akan meningkatkan inklusi keuangan di Asia Tenggara. Mereka akan membangun produk dan layanan keuangan inovatif berdasarkan pada insighy konsumen untuk melayani kebutuhan pengguna Grab, mitra pengemudi, dan mitra merchant.
Sedangkan dalam kemitraan strategis dengan TIS, Grab akan mengembangkan infrastruktur pembayaran digital di Asia Tenggara dan Jepang. Langkah tersebut untuk mempercepat adopsi pembayaran tanpa uang tunai, seperti GrabPay. Kedua perusahaan ini juga akan berkolaborasi dalam mengembangkan teknologi pembayaran baru.
Presiden Grab Ming Maa mengatakan, pembayaran digital saat ini mulai berkembang di Asia Tenggara. “Sebab, mereka dapat melayani masyarakat yang memiliki akses ke komunikasi seluler tetapi belum terlayani oleh perbankan,” kata Ming Maa, dalam keterangan tertulis, Jumat (28/2).
Penggalangan dana baru Grab direalisasikan bersamaan dengan munculnya desas-desus tentang rencana merger Grab dan Gojek. Menurut laporan theinformation.com awal bulan Februari ini, mengutip orang yang mengetahui masalah ini, tim manajemen kedua perusahaan telah melakukan pembicaraan serius tentang potensi merger dalam beberapa bulan terakhir. Analis mengatakan penggalangan dana tersebut memberi tekanan pada Gojek karena perusahaan tersebut masih berkutat dengan ekspansi internasional sementara bisnisnya di Indonesia menghadapi ancaman besar dari Grab.
Alex Le, CEO Jetspree dan mantan Managing Director Zalora, Easy Taxi, berpendapat, penggalangan dana Grab memberi tekanan besar pada Gojek karena harus mengumpulkan lebih banyak uang untuk bersaing yang sulit dilakukan dalam lingkungan makro saat ini.
“Penggalangan dana terbaru Grab yang besar juga memaksa Gojek untuk mempertahankan ‘rumah’ mereka di mana Grab telah melakukan invasi dalam layanan pengiriman dan transportasi makanan. Jika mereka tidak segera memperkuat diri, Gojek akan terus menerima pukulan ketika Grab makin merambah pasar Gojek di Indonesia,” pungkasnya.(mg7/jpnn)