Ini Strategi Kementan Amankan Ketersediaan Bawang Merah Nasional, Silakan Disimak
“Pada musim tanam sekarang mampu mencapai produksi 18,75 ton per hektar, ini jauh lebih tinggi dari penggunaan benih umbi yang hanya sekitar 10 -12 ton/ha,” ungkap Ketua Kelompok Tani Sejahtera Mirombo Wonosobo, Eko.
Produksi benih yang dikembangkan Kelompok Tani yang diberi nama Agro Labs ini mengkombinasikan dengan soil block seedling untuk memudahlan proses persemaian.
Dengan dikenalkannya soil blok seedling ini ternyata mampu meningkatkan persentase keberhasilan budiadaya bawang merah TSS.
“Kami harus mengartikan soil blok seedling bukan hanya sebagai media persemaian saja tetapi menjadi bentuk kecil lingkungan tumbuh yang berisi nutrisi yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman,” ungkap Eko.
Adanya pembinaan dan bimtek yang aktif dilakukan mampu meningkatkan minat para petani menanam bawang merah dari biji.
Ketua Kelompok Tani Ngudi Rahayu, Dio bersama anggota kelompok taninya sudah dua kali musim tanam TSS.
“TSS mampu meningkatkan produksi bawang merah kami dan dengan penggunaan soil blok dalam persemaiannya berhasil meningkatkan penanaman kami serta mengurangi biaya produksi karena persemaian TSS dengan soil blok bebas hama dan gulma,” pungkas Dio dalam sesi diskusi. (jpnn)