Ini Target Pemerintah di Sektor Ekonomi Kreatif
jpnn.com - JAKARTA--Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan kontribusi produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif pada 2015-2019 mencapai 7-7,5 persen.
Selain itu tingkat partisipasi tenaga kerja industri kreatif juga ditargetkan mencapai 10,5 -11 persen dari total tenaga kerja nasional, danpeningkatan devisa negara mencapai 6,5 - 8 persen.
“Karena targetnya cukup tinggi, pemerintah terus memacu pertumbuhan ekonomi kreatif. Ada tiga sektor unggulan di industri kreatif yang terus dikembangkan Kementerian Perindustrian antara lain kuliner, fesyen, dan kerajinan yang hingga saat ini menjadi penyumbang terbesar terhadap PDB,” terang Menperin Saleh Husin dalam keterangan persnya, Rabu (7/10).
Dia berharap, tiga sektor unggulan industri kreatif nasional khususnya di Sumatera Selatan akan terus dikembangkan dengan tidak tergantung pada material impor agar tidak terkena imbas kenaikan nilai tukar dollar yang sedang terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia.
“Sumatera Selatan memiliki potensi yang luar biasa untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Hal ini dapat dilihat dari unsur kreativitas pada industri kerajinan dan sandang seperti pada produk kainsongket,” kata Menteri Saleh.
Songket Palembang dilihat sepintas tampak selaras pada jenis kain-kain songket di wilayahlain seperti Jambi, Riau, dan Medan. Namun menurut sejarahnya, kain Songket Palembang mempunyai pengaruh cukup kuat dari India dan Tiongkok sehingga kain ini memberikan nilai tersendiri yang dapat menunjukkan kebesaran bagi orang-orang yangmengenakannya. Selain itu juga terlihat bahwa kain songket dibuat dengan keterampilan masyarakat yang tinggi danbukansekedar memahami cara untuk membuat kain.
“Oleh sebab itu, kain songket masih tetap eksis di era globalisasi ini karena adanya proses pembelajaran antargenerasi, dan akhirnya kain songket tidak hanya sekedar selembar kain sebagai benda pakai, akan tetapi berupa simbol budaya yang telah ada dalam kehidupan tradisi, dan kehidupan sosial di masyarakat,” papar Menperin. (esy/jpnn)