Ini Waktunya NTB Dipimpin Tokoh Perempuan
jpnn.com, MATARAM - Setelah dideklarasikan sebagai calon gubernur dari kader Nahdlatul Wathan (NW), sosok Hj Siti Rohmi Djalilah mulai dilirik tokoh-tokoh politik di NTB. Selain H Suhaili FT yang sejak awal mengebet ingin meminang Rohmi, diam-diam Ketua DPW Partai Nasdem NTB H Muhammad Amin juga kepincut dengan sosok kader perempuan NW tersebut.
Muhammad Amin mengaku kagum dengan Rohmi, apalagi ia menjadi satu-satunya sosok perempuan yang akan maju dalam kontes Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2018. Baginya, Rohmi merupakan tokoh wanita yang fenomenal karena punya keberanian tampil di Pilgub, dan itu akan memberikan inspirasi bagi wanita di NTB. Artinya, jika wanita itu memiliki kemampuan, kapasitas memadai, pengalaman mumpuni dan jiwa kepemimpinan yang bagus, maka tidak ada salahnya untuk tampil sebagai calon gubernur.
Apalagi Rohmi, dahulu pernah menjadi ketua DPR dan sekarang menjadi rektor, itu juga termasuk bukti bahwa ia bisa memimpin.
”Kalau dibilang pantas, sangat pantas menjadi gubernur,” katanya, seperti dilansir Lombok Post (Jawa Pos Group), kemarin.
Bahkan, menurutnya, mungkin ini waktunya NTB dipimpin oleh tokoh perempuan, sebab fenomena pemimpin perempuan saat ini sedang banyak diminati masyarakat. Di NTB sendiri sudah ada beberapa perempuan yang menjadi pemimpin tertinggi, seperti Ketua DPRD NTB Hj Isve Rupaeda, Bupati Kabupaten Bima Indah Damyanti Putri.
”Di Jawa pun ada pasangan bupati dan wakil bupati wanita, berarti laki-laki pun menusuk wanita,” katanya.
Jika digadang-gadang akan menjadi pendamping Siti Rohmi, maka sebagai politisi senior ia siap berpasangan di Pilgub mendatang. Tapi ia juga siap berpasangan dengan siapa saja, dari organisasi dan partai politik mana saja baginya tidak masalah. Apakah itu dengan NW, NU, Muhammadiyah, apakah dengan Partai Demokrat, Golkar, PKB, Hanura, PDIP, Gerindra, PPP dan sebagainya.
Terkait kemungkinan ia akan berkoalisi dan menjadi pasangan Rohmi, Amin dengan tersenyum mengatakan kemungkinan itu sangat terbuka. Ia merasa tidak ada masalah jika dipasangkan dengan Rohmi, meskipun harus menjadi wakil gubernur, baginya tidak menjadi persoalan.