Inikah Dosa Besar Saudi yang Nyaris Diungkap Khashoggi?
jpnn.com, ISTANBUL - Senjata kimia mungkin menjadi alasan di balik kematian Jamal Khashoggi. Kolumnis Washington Post itu berencana mengungkap kekejian Arab Saudi dalam perang Yaman. Salah satunya dengan menggunakan senjata kimia untuk membunuh orang-orang yang dianggap berseberangan.
Jurnalis 59 tahun itu sudah mengantongi bukti-bukti. Tinggal selangkah lagi misinya mengungkap borok perang Yaman berhasil. Namun, dia keburu dibungkam selamanya.
Salah seorang sahabat Khashoggi mengungkapkan cerita itu kepada Sunday Express kemarin, Minggu (28/10). Dia bertemu Khashoggi sepekan sebelum datang ke kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober lalu.
Saat itu, tunangan Hatice Cengiz tersebut terlihat murung dan khawatir. Saat ditanya, awalnya Khashoggi enggan menjawab.
''Akhirnya dia memberi tahu saya bahwa dia mendapatkan bukti bahwa Arab Saudi telah menggunakan senjata kimia (di perang Yaman). Dia berharap bisa mendapat bukti dokumenter,'' tegas sumber tersebut.
Sangat mungkin yang dimaksud Khashoggi adalah penggunaan fosfor. Dalam takaran yang wajar, fosfor bisa menjadi selubung asap. Tapi, jika digunakan berlebihan, efeknya bisa membakar hingga ke tulang.
''Jika Khashoggi benar-benar punya bukti Arab Saudi sengaja menyalahgunakan fosfor, itu akan sangat memalukan bagi rezim yang tengah berkuasa,'' kata pakar senjata kimia Kolonel Hamish de Bretton-Gordon.
Sejak 2015, Saudi aktif dalam perang Yaman untuk mengembalikan kekuasaan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang digulingkan pemberontak Houthi. Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman disebut-sebut sebagai aktor utama keterlibatan Saudi di Yaman.