Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Inikah Sinyal Mega Inginkan Reshuffle?

Minggu, 10 Januari 2016 – 13:31 WIB
Inikah Sinyal Mega Inginkan Reshuffle? - JPNN.COM
Ketua Umum PIDP Megawati Soekarnoputri saat memberikan pidato pada Rapat Kerja Nasional I PDIP di Jakarta, Minggu (10/1). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tak segan melontarkan kritik terhadap kinerja pemerintah saat berpidato dalam acara pembukaan Rakernas I 2016 partai berlambang banteng moncong putih itu di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Minggu (10/1). Di hadapan Presiden Joko Widodo yang hadir sebagai tamu undangan, Mega mengatakan bahwa banyak kementerian yang tak sejalan dengan visi Nawa Cita.

Pasalnya, kata Mega, hasil kajian sementara yang dilakukan oleh Pusat Analisa dan Pengendali Situasi PDI Perjuangan, terlihat ada perbedaan yang cukup signifikan pada tataran implementasi program.

"Apa yang ada di Nawa Cita sering berbeda dengan program yang ada di Kementrian dan Lembaga. Bahkan roadmap pembangunan dan politik anggaran yang disusun, terindikasi banyak yang tidak selaras dengan Nawa Cita, yang sesungguhnya juga merupakan penjabaran Trisakti," kata Megawati dalam pidatonya, Minggu (10/1).

Dikatakan Mega, Nawa Cita yang dipersiapkan partainya saat pencalonan presiden 2014, substansinya merupakan elaborasi dari konsepsi Pembangunan Nasional Semesta Berencana. Sekarang, tinggal bagaimana memperjuangkan dan mengawal supaya Nawa Cita, terimplementasi dalam berbagai kebijakan dan program Pemerintah Jokowi-JK. 

Dia menegaskan bahwa pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PNSB) merupakan sebuah implementasi konkret dari pasal 33 UUD 1945. Pola yang mengarahkan agar segala usaha dalam lapangan ekonomi dan keuangan dapat menuju kepada masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Pembangunan yang dirancang di dalamnya, kata Mega, telah sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan bangsa Indonesia, yaitu gotong-royong dan azas kekeluargaan. Berdasarkan amanat pasal tersebut, Indonesia sudah semestinya bersandar pada “ekonomi sektor Negara”.

"Inilah saat yang tepat agar cabang-cabang ekonomi yang vital, yang menguasai hajat hidup orang banyak, dan menyangkut kepentingan umum, kembali pada prinsip konstitusi, yaitu dimasukkan kembali dalam ranah ekonomi sektor Negara," pungkasnya.(fat/jpnn)

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tak segan melontarkan kritik terhadap kinerja pemerintah saat berpidato dalam acara pembukaan

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close