Inilah 3 Potensi Konflik TNI-Polri Versi Sosiolog
Sabtu, 09 Maret 2013 – 16:13 WIB
Dia menegaskan, masalah ini sudah menjadi desertasi doktor di luar negeri, bahwa pemisahan TNI-Polri pasca reformasi belum tuntas. Karena lahan ekonomi banyak dipegang polisi, sebagian kecil TNI, maka sudah dipetakan dimana ada kantong-kantong bisnis dan ekonomi, di sana ada konflik TNI-Polri.
Kedua, masalah kelembagaan. Untuk menyelesaikannya Presiden harus turun tangan dan tegas membagi tugas kedua institusi itu. Militer ditugasi melakukan penegakan kedaulatan negara, sedangkan polisi tugasi menjaga kedaulatan rakyat.
"Presiden harus tegas. Kalau sudah tegas, tentara tidak boleh ada di depan kota, harus di perbatasan.
Masak ada Kodam dan kesatuan TNI lain di dalam kota, untuk apa? Kalau polisi memang harus dalam kota, karena harus jaga keamanan, mereka juga menjaga demokrasi sebagaimana amanat Undang-undang," tuturnya.