Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Inilah Alasan Mengapa Anak Keturunan Asia Jarang Menderita Alergi Makanan di Melbourne

Rabu, 17 Februari 2016 – 19:06 WIB
Inilah Alasan Mengapa Anak Keturunan Asia Jarang Menderita Alergi Makanan di Melbourne - JPNN.COM

Peneliti Melbourne yakin mereka telah mendapatkan bukti kuat kalau sesuatu di lingkungan Australia telah memicu tingginya angka alergi kacang pada anak di Australia.

Institut Riset Anak Murdoch meneliti lebih dari 57.000 kuesioner kesehatan dari pelajar di sekolah Victoria yang diisi oleh orang tua pelajar berusia 5 tahun untuk mencari petunjuk mengenai misteri yang membuat Kota Melbourne dinobatkan sebagai ibukota alergi makanan di dunia.

Dari mereka yang terlibat, 5 persen orang tua dalam survey ini  melaporkan anak mereka memiliki alergi makanan dan 3 persen mengaku anaknya menderita alergi terhadap kacang.
 

"Hal pertama yang kami kenali dalam studi sebelumnya adalah Australia memiliki tingkat kasus alergi makanan  sangat tinggi dan hal kedua yang kami perhatikan adalah anak-anak yang memiliki latar belakang keturunan Asia juga memiliki tingkat alergi yang sangat tinggi," kata Professor Katie Allen.

"Informasi terakhir menunjukan jika anak-anak yang lahir di Asia dan kemudian pindah ke Australia mereka menjadi semacam terlindungi dari alegi makanan.

"Ini merupakan temuan yang sangat menarik karena data ini memberikan bukti yang sangat kuat mengenai fakta kalau ada sesuatu di lingkungan di Australia yang mendorong epidemi alergi ini,

Professor Allen mengatakan anak yang lahir di Australia tetapi memiliki keturunan Asia tiga kali lebih beresiko menderita alergi kacang ketimbang bayi yang non Asia, temuan ini menguatkan kesimpulan kalau genetika turut menentukan resiko alergi makanan.

"Meski demikian, jika anak-anak lahir di Asia tapi kemudian pergi ke Australia mereka akan menjadi benar-benar terlindungi dari alergi kacang, jadi menjadi nol persen peluang mereka terkena alergi makanan." katanya.

"Faktor resiko yang menurut kami berperan penting memicu alergi antara lain apa yang kita sebut 'hipotesis higienitas' ; yakni cara bayi diberikan makanan dalam tahun-tahun pertama dalam hidup mereka dan juga paparan sinar matahari atau 'Hipotesis Vitamin D'.

Peneliti Melbourne yakin mereka telah mendapatkan bukti kuat kalau sesuatu di lingkungan Australia telah memicu tingginya angka alergi kacang pada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News