Inilah Desa Superkaya, Seluruh Rumah Warga Berlantai Tiga
Setelah keluar dari jalan tol Yuxi, tak sampai lima menit, rombongan tiba di Desa Dayingjie. Kami disambut Wakil Kepala Desa Yan Wei dengan ramah. Dia didampingi beberapa pengurus desa lainnya.
Wei menjelaskan berbagai informasi seputar Dayingjie beserta kemajuannya melalui beberapa foto seukuran poster. Misalnya, perubahan rumah-rumah warga dari yang semula kumuh pada 1970-an menjadi bangunan mewah tiga lantai.
Demikian juga unit-unit bisnis yang dikelola desa. Mulai perkebunan tembakau, supplier pabrik rokok, pabrik bahan bangunan (aluminium dan baja), pabrik pengolahan makanan, perhotelan, hingga pusat hiburan keluarga.
’’Keuntungan semua unit bisnis itu kami kembalikan untuk kesejahteraan warga. Kalau dihitung, pendapatan per kapita warga sekitar CNY 27 ribu (Rp 54 juta dengan kurs 1 CNY = Rp 2.000, Red) per tahun atau Rp 4,5 juta per bulan,’’ jelas Wei.
Total ada 28 unit bisnis dengan karyawan hingga 6.600 orang. Sekitar 2.000 di antara mereka adalah warga desa setempat. ’’Kami juga menyerap tenaga kerja dari luar,’’ ujar Wei.
Desa Dayingjie ada jauh sebelum kemerdekaan Tiongkok pada 1949. Hingga 1970-an, seperti umumnya pedesaan di Tiongkok, warga Dayingjie diliputi kemiskinan turun-menurun.
Mulai minimnya bahan makanan, buruknya pengelolaan air bersih, tidak layaknya tempat tinggal, hingga kondisi jalan yang rusak.
Reformasi ekonomi di Tiongkok pada 1979, rupanya, ikut mengubah kehidupan warga Desa Dayingjie. Warga yang dibantu pimpinan Partai Komunis Tiongkok lalu mulai mengelola dua unit usaha, yakni pabrik batu bata dan bengkel kendaraan.