Inilah Janji Fadli Zon ke Delegasi Guru Besar

jpnn.com - JAKARTA – Delegasi Guru Besar Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, menemui Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon di Gedung Nusantara III, kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (1/3).

Kedatangan 160 delegasi guru besar perguruan tinggi seluruh Indonesia yang dipimpin Profesor Asep Saefuddin, Ph.D bertujuan untuk menyampaikan sikapnya untuk menolak rencana revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menyikapi hal tersebut, atas nama seluruh Pimpinan DPR Fadli menyatakan akan membawa aspirasi tersebut ke rapat pimpinan DPR.

“Surat ini akan kami bawa ke rapat pimpinan DPR, pimpinan fraksi dan pihak terkait di Badan Legislasi (Baleg) DPR,” kata Fadli.

Ia menjelaskan, internal DPR sendiri tidak satu suara menyikapi substansi revisi UU KPK. “Terus terang, di DPR sendiri tidak satu suara. Awalnya revisi ini dari pemerintah yang kemudian menjadi inisiatif DPR. Banyak pokok substansinya dari pemerintah tapi dalam perjalanannya terkesan DPR yang ngotot untuk merevisi UU KPK,” tegasnya.

Menurut Fadli, aspirasi para Guru Besar dan sebelumnya tokoh agama yang juga menyuarakan penolakan ini ke ruang publik diharapkan resonansinya terdengar oleh pemerintah.

“Ini semua diharapkan agar presiden tegas sebab dalam diskusi dengan Pimpinan DPR revisi ini sifatnya ditunda. Dari bahasa presiden perlu waktu untuk dilakukan sosialisasi,” ungkap politikus Partai Gerindra ini.

Demikian juga terhadap empat isu yang diperdebatkan dalam revisi UU KPK yang sudah cukup menjadi perdebatan juga. “Ada yang menilai penguatan dan ada juga menganggap memperlemah. Saya termasuk yang menilai bahwa empat poin itu dapat memperlemah," tegasnya.

Fadli menyatakan belum ada institusi yang bisa diandalkan dalam pemberantasan korupsi. “KPK diharapkan bisa terus melanjutkan pemberantasan korupsi dan bekerja secara independen,” pungkasnya.(fas/jpnn)