Inilah Kisah Mbak Sri Jadi 'Utusan Tuhan' di Pekalongan
Namun, Sri tetap tak mau mengaku nabi. Padahal dengan kitab itu pula Sri membuka praktik penyembuhan.
“Saya juga tidak pernah ngaku-ngaku sebagai nabi. Bisa dicek ke pasien saya, apakah saya pernah ngaku-ngaku sebagai nabi. Saya hanya utusan. Kalau utusan belum tentu nabi, kalau nabi sudah tentu utusan,” tegasnya.
Sri juga mengaku tak pernah mengajak orang lain untuk menjadi pengikutnya. Kalaupun ada yang membawa Alkitab Na’sum, katanya, hal itu karena pasiennya.
“Saya juga tidak pernah ngajak orang untuk mengikuti ini. Terserah percaya atau tidak. Kalaupun tidak percaya, saya juga tidak rugi,” ucapnya.
Sri pun mengaku masih tetap menjalankan salat. Namun, ia memang tak menghadap kiblat. “Kalau salat wajib sama semua, hanya saya memang salatnya menghadap timur sesuai petunjuk tahun 2013 lalu,” paparnya.(jpg/ara/jpnn)