Inilah Orasi Fahri soal Setan dan Jokowi di Reuni Akbar 212
Jadi kita adalah ummatan washatan. Ummat pertengahan. Tidak akan ada Bangsa Indonesia yang beribu-ribu pulaunya, beribu-ribu budayanya, beribu-ribu bahasanya, kalau bukan karena adanya ummatan washatan. Umat Islam sebagai umat pertengahan.
Dari Sabang sampai Merauke. Kalau kita berjalan dan bertemu dengan kesultanan-kesultanan Islam yang telah menjadi negara sebelum ada Republik Indonesia.
Ada Sultan yang memiliki kerajaan. Ada ulama yang menasihati kerajaan.
Ada musuh datang, sultan dan raja meminta fatwa kepada ulama lalu terjadilah jihad fii sabilillah. Membebaskan negara kita !
Sekarang ini, terminologi-terminologi jihad, takbir, semua ingin dikriminalisasi dan dimasukkan ke dalam kategori hate speech. Di sebagian pejabat kita alergi dengan bendera seperti ini (Liwa’ dan Rayah, red). Karena mereka menganggap itu ISIS. Otaknya sudah dirusak oleh setan !
Kita kirim lagi nanti selawat dan zikir agar bersih jiwa dan hatinya para pejabat itu dari setan-setan yang terkutuk.
Ayat yang kedua yang dibaca qariah di Istana Bogor itu adalah Surah Al Fath: 29. Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.
Ayat ini dibaca di Istana Bogor di depan Presiden Jokowi, di depan Panglima TNI, di depan Menkopolhukam dan di depan pejabat-pejabat lainnya. Ayat itu memberi pesan (bahwa) Muhammad adalah utusan Allah. Dan orang-orang yang bersamanya adalah orang-oramg yang tegas.