Inilah Sejarah Panjang Pasar Kue Subuh Senen yang Melegenda
Transaksi Sehari Mencapai Rp 800 Jutaan
Sementara jam 2 pagi sampai 6 pagi melayani pembeli menengah dan kecil seperti pengusaha catering dan ibu-ibu rumah tangga yang sedang menggelar hajatan di rumah atau kantor,” papar Shindu.
Setiap malam ada puluhan truk yang mensuplai kue ke pasar seluas 1.769 m2 berkapasitas 700 meja lapak ini. Sedikitnya 500-700 pengunjung datang dengan nilai transaksi mencapai Rp 600 juta – 800 jutaan per malam. “Sebelum kebakaran, pengunjungnya bisa 1.000 orang semalam, transaksi hampir Rp1 miliar,” ujarnya.
Meski mencatat sejarah cukup panjang, perjalanan Pasar Kue Subuh Senen tak selalu senikmat rasa kuenya. Artinya, para pedagang juga mengalami pasang surut. Penyebabnya rupa-rupa, mulai dari kebakaran hingga kian ramai sentra kue subuh baru di beberapa kawasan di Jakarta.
Salah satunya bencana kebakaran tahun lalu di Pasar Senen Blok 1 dan 2, yang mengharuskan mereka pindah ke Blok 4 dan 5. Area parkir yang kurang mencukupi hingga pungutan liar terkadang juga menjadi tantangan pengelola pasar.
Ke depan, para pedagang berharap ada pembenahan dari pengelola terkait area parkir, keamanan dan media promosi yang baik dan massif, agar menarik minat pengunjung. Bagaimana pun juga, Pasar Kue Subuh Senen adalah salah satu ikon Kota Jakarta yang tak kalah menarik dan instragramable dari Kota Tua dan Museum Fatahillah. (JPNN/pda)