Inilah Sejumlah Bisnis yang Terpukul Beroperasinya Tol Pemalang-Batang
Penurunan pendapatan antara musim mudik tahun 2016 dengan tahun ini juga dirasakan SPBU yang berada di Jalur Pantura.
SPBU 44.511.02 Tirto mencatat, tahun 2016 sejak H-7 penyediaan BBM naik sampai 50 kilo liter (KL) per hari dari stok normal sebanyak 23 KL per hari. Namun tahun ini, kebutuhan BBM hanya mencapai 42 KL per harinya.
"Kalau tahun lalu itu sejak H-7 terjadi kenaikan kebutuhan, sehingga kami tambah stok dari 23 Kl per hari menjadi 50 KL per hari. Namun masuk arus balik, kebutuhan stok kembali normal. Tahun ini, kebutuhan stok sejak H-7 berkurang menjadi 42 KL per hari. Namun kebutuhan dengan jumlah tersebut bertahan sampai arus balik hingga H+7. Perbedaannya seperti itu," terang Pengawas SPBU Tirto, Maryono.
Begitu juga di SPBU 44.511.04 Jalan Merdeka, meski tetap mengalami kenaikan konsumsi namun jika dibandingkan musim mudik tahun lalu, kebutuhan BBM di SPBU Merdeka selama mudik tahun ini turun signifikan.
"Tetap ada kenaikan kalau dibandingkan stok harian dengan stok selama mudik tahun ini, meski hanya sedikit. Tapi kalau dibandingkan mudik tahun lalu, justru ada penurunan. Dampak adanya tol memang dirasakan," terang Manajer SPBU Merdeka, Tri Paryono.
Ia mengistilahkan, musim mudik tahun ini Jalur Pantura Kota Pekalongan tidak seheboh tahun lalu. Hal itu ia perhatikan dari kondisi antrean kendaraan maupun keramaian di SPBU selama musim mudik.
"Dari jumlah kebutuhan stok menurun. Kemudian keramaian di sini juga tidak seperti mudik tahun lalu," tambahnya, seperti diberitakan Radar Pekalongan (Jawa Pos Group).
Yang paling vokal bersuara atas kondisi tersebut adalah pengelola dan para pedagang batik di Pasar Grosir Setono.