Inilah Suporter Timnas Paling Gila
Padahal, ketika itu jam digital di tangannya sudah menunjukkan pukul 8 malam. Meski begitu, Mario tidak menyerah. Demi mendukung Boaz Solossa dan kawan-kawan dari atas tribun, dia terus antre.
”Mulai antre jam 12 siang, saya baru berhasil melakukan transaksi pembelian tiket pada jam 1 dini hari,” ungkap ayah satu anak itu.
Kiostix, salah satu provider penjualan tiket online yang dipercaya PSSI untuk menjual tiket final, memang selalu kewalahan melayani ratusan ribu pembeli yang melakukan akses.
Kapasitas server yang tidak mencukupi membuat para pembeli harus menelan kekecewaan lantaran server Kiostix sering down secara tiba-tiba saat transaksi baru akan dilakukan.
Kalau sudah begitu, proses pembelian tiket pun harus dilakukan dari awal lagi. Tunggu lagi, masuk antrean lagi, tentu menuntut kesabaran.
Bagi Mario, perjuangan mendapatkan tiket tersebut adalah satu di antara sekian banyak rintangan yang harus dia lewati agar bisa hadir di tribun.
Misalnya, ketika harus mendukung timnas Indonesia bermain di luar negeri, pengusaha pabrik mesin obat-obatan buatan Jerman itu harus cekatan menaklukkan hati sang istri Fanny Setiawan. Kalau tidak, dia tidak akan mendapatkan izin. Apalagi, kondisi Fanny yang sedang mengandung anak kedua menjadikan izin ke luar negeri sebagai barang mahal.
Selama Piala AFF 2016 berlangsung, Mario tidak pernah absen berada di atas tribun. Mulai pertandingan babak penyisihan grup di Manila, Filipina, 19 November lalu, dia selalu hadir.