Inilah Waktu yang Ideal Mengatur Kehamilan bagi Wanita di Atas 30 Tahun
jpnn.com - Wanita yang ingin melahirkan anak di usia 30-an dan 40-an sering menghadapi dilema mengenai berapa banyak waktu jeda di antara kehamilan. Dokter sering menyarankan mereka menunggu 18 hingga 24 bulan. Tetapi risiko kehamilan meningkat seiring bertambahnya usia.
Sebuah studi yang diterbitkan di Journal of American Medical Association (JAMA) menyimpulkan bahwa menunggu kurang dari satu tahun antara kehamilan menimbulkan risiko, terlepas dari usia seorang wanita. Namun, setelah satu tahun, ada sedikit perbedaan dalam risiko.
"Pesan yang dibawa pulang dari penelitian ini adalah bahwa kehamilan yang berjarak dekat memiliki risiko bagi wanita dari segala usia," kata penulis studi, Laura Schummers, seorang rekan postdoctoral di University of British Columbia, seperti dilansir laman MSN.
"Kami menemukan bahwa risiko ini terutama berlaku untuk wanita yang berusia 35 tahun dan lebih tua," sambung Schummers.
Interval interpregnancy dihitung sebagai jumlah waktu antara kelahiran satu anak dan konsepsi/kehamilan waktu berikutnya. Untuk wanita di atas usia 35 tahun, risiko komplikasi ibu tertinggi untuk kehamilan dimulai tiga, enam atau sembilan bulan setelah kelahiran sebelumnya.
Untuk bayi, risiko meningkat di antara kehamilan yang dijadwalkan tanpa memandang usia ibu. Ini termasuk kelahiran mati, kematian bayi di tahun pertama kehidupan, berat lahir rendah dan prematuritas dan memengaruhi sekitar dua persen bayi dalam penelitian.
Ketika kehamilan dimulai enam bulan setelah kelahiran, risiko kelahiran prematur meningkat 59 persen dibandingkan dengan kehamilan yang waktunya mulai 18 bulan setelah kelahiran.
Dokter di Amerika Serikat biasanya mendesak perempuan untuk menunggu setidaknya 18 bulan waktu jeda antara melahirkan dan kehamilan. Sedangkan organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan setidaknya 24 bulan.