Inisiator Gerakan Tolak Proporsional Tertutup, Airlangga Dinilai Wakili Rakyat
“PDIP kuat, artinya kalau proporsional tertutup dipastikan PDIP ya semakin tidak terkejar dari partai lain dalam perolehan pileg,” jelas Adi.
Dari segi politik pragmatisnya, lanjut dia, sistem coblos partai bagi 8 parpol membuat lebih rumit untuk meningkatkan keterpilihan.
Sebab, kata Adi lagi, 8 parpol ini memahami betul jika menggunakan sistem proposional tertutup yang terpilih mendapatkan suara mayoritas rakyat.
“Tapi karena selera elit, suara rakyat digadaikan digantikan oleh elite partai,” katanya.
Adi melihat, inisiasi Airlangga ini bukan berarti Golkar siap berseberangan dengan PDIP di Pemilu 2024. Menurut dia, hal wajar apabila sesama partai koalisi pemerintah berbeda sikat soal sistem pemilu.
“Sering kali internal koalisi pemerintah juga banyak yang berbeda pandangan-pandangan politiknya termasuk soal proporsional tertutup.”
“Ini murni hanya soal beda kepentingan, beda isu jadi bukan berarti mereka akan pisah di 2024,” tambah Adi.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengungkap alasannya menjadi inisiator kumpulkan partai politik (parpol) parlemen yang menolak sistem Pemilu proporsional tertutup. Karena, ia ingin menciptakan keteduhan dan kondusifitas jelang Pemilu 2024 nanti.