Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Innalilahi..Sudah 56 Tewas, 9 Masih Hilang

Kamis, 23 Juni 2016 – 17:59 WIB
Innalilahi..Sudah 56 Tewas, 9 Masih Hilang - JPNN.COM
Ekspresi dua warga saat mencari anggota keluarganya yang menjadi korban tanah longsor di Desa Donorati, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (19/6). Foto : Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Data dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) menyebut, hingga Kamis (23/6) Pukul 13.00 WIB,  jumlah korban tewas akibat bencana longsor dan banjir di Jawa Tengah mencapai 56 orang, 9 orang hilang, 22 orang luka-luka dan 395 orang mengungsi akibat.

Dari jumlah tersebut, korban paling banyak kata Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho, berasal dari Kabupaten Purworejo.  42 orang, 6 orang hilang dan 19 orang luka-luka. 

"6 orang yang belum ditemukan berada di Desa Karangrejo/Caok 3 orang dan Desa Donorati 3 orang. Pengungsi 353 orang yaitu 143 orang di Desa Wironatan dan 210 orang di Desa Jelok," ujar Sutopo.

Selain itu data juga memperlihatkan 143 rumah rusak. Meliputi 63 rumah rusak berat, 38 rumah rusak sedang dan 42 rumah rusak ringan. Kerusakan rumah dan infrastruktur akibat banjir dan longsor di Kabupaten Purworejo diperkirakan Rp 15,73 miliar.

Sementara itu, di Banjarnegara terdapat 6 orang tewas tertimpa longsor dan semua korban telah ditemukan. Sedangkan di Kebumen terdapat 5 orang tewas akibat banjir dan longsor, dan 3 orang hilang tertimbun longsor. Sedangkan di Rembang, Sukoharjo dan Banyumas masing-masing satu orang tewas akibat banjir.

"Pencarian 9 korban longsor di Purworejo dan Kebumen masih terus dilakukan. Peralatan berat dikerahkan mencari korban. Sekitar 300 personil tim SAR gabungan di masing-masing lokasi dikerahkan mencari korban hilang," ujarnya.

Menurut Sutopo, dalam upaya pencarian korban, Polri mengerahkan anjing pelacak. Namun banyaknya masyarakat yang menonton lokasi longsor menyebabkan kesulitan di lapangan. 

"Masyarakat yang rumahnya tertimbun longsor dan rusak berat direncanakan akan direlokasi di tempat yang lebih aman. Relokasi ini akan dilakukan dialog lebih lanjut dengan masyarakat agar dapat menempati rumah yang lebih aman," ujar Sutopo.(gir/jpnn)‎

JAKARTA - Data dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) menyebut, hingga Kamis (23/6) Pukul 13.00 WIB,  jumlah korban tewas akibat

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News