Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Innalillahi, Siswa SMP Tewas Dikeroyok Senior saat Kegiatan MOS

Selasa, 04 Agustus 2015 – 05:15 WIB
Innalillahi, Siswa SMP Tewas Dikeroyok Senior saat Kegiatan MOS - JPNN.COM

Arif, sambung Dodi, juga sempat menceritakan bahwa tiga anak yang menghajarnya itu merupakan anak-anak yang setingkat dengannya, yang sama-sama sedang mengikuti kegiatan MOS di SMP Negeri 11 Bintan. "Kejadiannya spontan saja. Arif mengaku tak kenal dengan mereka. Karena mereka juga memakai baju olahraga dari SD-nya masing-masing," kata Dodi. 

Menurut penuturan Dodi-Indri, lulusan SD Negeri 006 Seri Kuala Lobam ini tak punya jejak rekam penyakit dalam. Selama ini, kata Indri, anaknya hanya pernah terserang demam dan radang tenggorokan. "Kalau penyakit dalam gak ada. Dulu, 10 tahun yang lalu cuma pernah kena DBD," terangnya. 

Karena itu pula, kuat dugaan Dodi-Indri putra sulungnya ini meninggal dunia setelah mengalami cedera dalam akibat tendangan yang diterima beberapa hari sebelumya. "Karena ketika dimandikan tadi sempat keluar darah dari hidungnya," ujar Indri. 

Namun, hasil visum yang sebelumnya sempat dilakukan justru berkata lain. Dodi menyebutkan, hasil visum itu tidak menunjukkan bukti-bukti kekerasan yang didera anaknya. "Padahal, ibu saya melihat ada luka lebam di perut sebelah kanan Arif. Tapi tim medis bilang itu adalah lebam jenazah," katanya. 

Baik Dodi maupun Indri sudah memutuskan untuk tidak melakukan tindak otopsi atas jenazah anaknya. Mereka sudah merelakan kepergian bocah yang hobi bermain sepak bola ini. Namun, amat besar harapan mereka, peristiwa nahas ini tak dianggap sepele oleh pihak sekolah. 

"Kami meminta pihak sekolah bisa terus menyelediki peristiwa ini. Biar bisa jadi pelajara agar guru-guru lebih meningkatkan perhatian kepada muridnya. Juga kepada orang tua bisa lebih memperhatikan pergaulan anaknya," kata Dodi lirih. 

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 11 Bintan, Syamsul Fajar enggan bila meninggalnya Arif dikarenakan kegiatan MOS berlebihan yang diterapkan di sekolahnya. Karena sesuai jadwal yang ditetapkan, aktivitas MOS di hari Senin dan Selasa, hari terakhir Arif masuk sekolah, hanya kegiatan materi dalam kelas saja. "Hari Rabu (29/7) baru dilangsungkan materi baris-berbaris di luar sekolah. Tapi di hari itu, almarhum juga sudah tak ke sekolah karena sakit," kata Syamsul, ditemui di tengah-tengah prosesi pemakaman jenazah Arif di Taman Pemakaman Umum Firdaus, Seri Kuala Lobam. 

Kendati demikian, Syamsul berjanji, pihak sekolah akan mengusut secara tuntas peristiwa nahas di tengah-tengah kegiatan MOS ini. Guru-guru dan seluruh panitia MOS, kata dia, sudah dikumpulkan agar mencari lebih tahu mengenai kejadian yang sebenarnya. "Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut kejadian ini hingga tuntas," tegas Syamsul. 

BINTAN - Pupus sudah harapan pasangan suami istri Dodi Kuswanto dan Indriyani melihat Muhammad Arif Husain tumbuh dewasa. Pasalnya, putra sulungnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close