Innalillahi, Umat Islam Berduka
Kepergian sosok kharismatik tersebut jelas meninggalkan duka bagi keluarga.
Namun, banyak ilmu yang diingat dari ulama yang pernah mengasuh Pondok Pesantren As-Salam kala pertama kali didirikan. Salah satunya, menanamkan agar senantiasa berkehidupan Islami.
“Kewajiban yang diperintahkan Allah dan Rasulnya harus diikuti. Alhamdulillah, ajaran itu oleh kami, keluarga dan anak-anaknya, selalu diikuti,” ungkap Misykari.
Ia menggambarkan Dahlan sebagai ulama yang terbuka terhadap pembaharuan.
“Beliau memang seorang tradisionalis tapi terhadap hal-hal yang baru, beliau tidak anti,” ujar suami dari putri ketiga Dahlan ini.
Karena itulah, menurut Misykari, sosok Dahlan menjadi panutan para santri. Sebab, ia tidak monoton saat memberikan ceramah maupun berdakwah.
Selepas dari rumah duka, sekitar jam 11 siang, jenazah KH Hasyim Dahlan dibawa ke Masjid As-Salam di Jalan Husin Hamzah, Pal V, Pontianak untuk disalatkan.
Ratusan masyarakat ingin ikut menyalatkan, hingga salat jenazah harus dilaksanakan dalam beberapa giliran.