Inovasi Peternakan di Majasari Bikin Warganya Ogah Jadi TKI
jpnn.com, INDRAMAYU - Kepala Desa Majasari, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Wartono Kuwu mendapat apresiasi dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman lantaran memajukan sektor peternakan.
Wartono mengatakan, kemajuan sektor peternakan tak terlepas dari kerja sama semua pihak di daerahnya. Termasuk memanfaatkan limbah pertanian untuk diolah menjadi pakan ternak yang berkualitas.
"Selain memiliki kebun rumput, anggota kelompok juga mempunyai kemauan untuk menerapkan teknologi pengolahan pakan dari limbah pertanian seperti jerami untuk penyediaan pakan ternak”, kata Wartono di Kantor Desa Majasari, Kamis (23/11).
Wartono menambahkan, kelompok tani dan ternak di wilayahnya juga aktif dalam beberapa pelatihan antara lain pelatihan pengolahan limbah, pelatihan teknologi pakan ternak, pelatihan budidaya sapi potong yang diselenggarakan baik oleh Dinas Peternakan Provinsi maupun Kabupaten.
"Kemudian, pada 2016 telah dilakukan Gerakan Penanaman Indigofera seluas dua hektare dengan memanfaatkan lahan yang tidak diproduksi lahan pertanian," kata dia.
Penanaman indigofera ini merupakan program Gubernur Jabar dan didukung oleh Perguruan Tinggi yaitu Universitas Wiralodra (Unwir) Indramayu dan Universitas Padjajaran (Unpad).
Wartono menjelaskan, pernah dilakukan penelitian oleh Unwir dan Unpad mengenai pemanfaatan pakan olahan yang berasal dari limbah pertanian yang dicampur dengan indigofera.
“Dari hasil penelitian tersebut disampaikan bahwa terjadi penambahan ADG (penambahan berat harian) sebanyak 1,2 kilogram untuk sapi jenis PO yang diberikan pakan olahan tersebut”, ungkap Wartono.