Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Insiden Monas karena Provokasi

Bukti Adanya Skenario Diserahkan ke DPR

Kamis, 19 Juni 2008 – 14:57 WIB
Insiden Monas karena Provokasi - JPNN.COM

jpnn.com - Anggota TA3 M.Mahendradata membeberkan, rencana aksi unjuk rasa AKKBB sebenarnya digelar di bundaran Hotel Indonesia (HI). Mahendradata membawa bukti berupa permohonan izin unjuk rasa yang ditujukan ke pihak kepolisian, yang belakangan tidak diizinkan. "Tapi tiba-tiba mereka nyelonong ke Monas. Dan massa AKKBB itu 90 persen adalah anggota Ahmadiyah yang didatangkan dari Cirebon dan Manishor, Kuningan. Mereka didatangkan ke Jakarta dengan ajakan akan piknik ke Ancol," beber mantan anggota DPR itu.Padahal, lanjutnya, saat itu Front Umat Islam yang di dalamnya ada Front Pembela Islam (FPI), sedang menggelar aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM di depan Istana, yang bersebelahan dengan Monas. "Ada skenario membenturkan FPI dengan AKKBB yang 90 persen orang Ahmadiyah itu. AKKBB sengaja mendekati FPI yang memang tingkat emosionalnya sudah tinggi terhadap Ahmadiyah," ujar Mahendradata.Indikasi skenario semakin terlihat dari provokasi yang dilakukan tokoh-tokoh AKKBB saat berorasi. Ada yang berteriak FPI adalah laskar setan, ada pula letusan senjata api. "Kami punya 7 orang saksi yang melihat ada 2 orang berkaos AKKBB dengan menggunakan pita merah membawa senjata api. Pita merah merupakan tanda mereka koordinator," paparnya.Selain Mahendradatta, anggota TA3 yang hadir antara lain adalah Achmad Michdan, Ari Yusuf Amir, Sugito Atmo Pawiro, dan mantan Wakil Ketua DPR Zaenal Maarif. Wakil pimpinan FPI juga hadir, salah satunya Supri Lobis. Mereka diterima sejumlah anggota Komisi III DPR yang dipimpin Suripto (F-PKS) dan Mayasyak Djohan (F-PPP).Achmad Michdan menambahkan, insiden Monas memang sarat dengan propaganda. Dia menyebutkan, sejumlah bukti, termasuk foto-foto, telah diserahkan ke Komisi III DPR.Dalam kesempatan tersebut, mereka juga memprotes penggeledahan markas FPI di Petamburan, Jakarta Barat, termasuk penangkapan dan penahanan Habib Rizieq Shihab pada 4 Juni lalu. Supri Lobis dari FPI menyatakan, saat insiden terjadi Habib Rizieq tidak ada di lokasi kejadian. "Kok bisa beliau dikenai pasal penganiayaan dan dianggap menyeting penyerangan. Ini tak adil," katanya. Penangkapan Habib Rizieq dianggap melanggar pasal 17 KUHP karena polisi tak punya bukti-bukti permulaan. Juga melanggar pasal 18 KUHAP karena penangkapan tak disertai surat tugas.Menanggapi pengaduan tersebut, Suripto dan Mayasyak menjelaskan, aspirasi TA3 akan menjadi masukan Badan Pengawasan Penegakan Hukum yang ada di Komisi III DPR. Badan yang diketuai Mayasyak ini bisa memanggil Kapolri Jenderal Sutanto untuk dimintai penjelasan lebih konkrDalam rapat kerja dengan Komisi III DPR beberapa waktu lalu, Kapolri telah menjelaskan, pada 1 Juni 2008 itu di kawasan Monas banyak agenda acara, termasuk sejumlah aksi unjuk rasa. Sementara, kata Kapolri saat itu, jumlah personil kepolisian sangat terbatas hingga terjadi aksi kekerasan itu. (/jpnn)

JAKARTA - Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Tim Advokasi Anti Ahmadiyah (TA3) menyerahkan bukti adanya skenario yang menyebabkan terjadinya insiden

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News