Insiden Open House di Kediaman JK Mengundang Keprihatinan
jpnn.com - MAKASSAR – Insiden open house di rumah Jusuf Kalla (JK) di Jalan Haji Bau, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (29/7) mengundang keprihatinan warga. Apalagi dengan hanya berebut sedekah Rp 50 ribu, warga harus bertaruh dengan nyawa.
Belasungkawa pun berdatangan. Ari (34), warga Jl Talasalapang mengaku turut berduka cita atas meninggalnya Hadika di tengah kerumunan massa yang hendak masuk ke acara open house. Ari mengharapkan pihak panitia bertanggung jawab.
“Tolong panitianya bertanggung jawab. Kalau memang ada sedekah Rp50 ribu kenapa tidak disalurkan ke Badan Amil Zakat (BAZ) saja,” ucap Ari kepada Rakyat Sulsel (Grup JPNN.com), Selasa (29/7).
Hal yang sama juga disampaikan Hasan, warga Tidung 1, Perumnas. Selain menyampaikan dukan yang mendalam, ia juga mendoakan agar Hadika mendapat tempat yang mulia di sisi-Nya.
“Innalillahi, harga sebuah nyawa hanya Rp 50 ribu,” katanya.
Juru Bicara JK , Husain Abdullah ketika dikonfirmasi Rakyat Sulsel tak begitu banyak yang berhasil didapatkan informasi. Hanya saja kata dia, pihaknya berjanji untuk memperbaiki sistem pengamanan dalam open house yang dilakukan calon wakil presiden terpilih itu.
Seperti diketahui, Hadika (12), siswi kelas VI SD menghembuskan nafasnya di tengah umat muslim masih dalam suasana hari raya Idul Fitri.Hadika bersama ibunya, Nahu, datang ke acara open house yang dilakukan Jusuf Kalla di kediaman pribadinya di Jl Haji Bau, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (29/7).
Tak kuasa berdesak-desakan di depan pintu masuk, Hadika terjatuh dan terinjak-injak oleh ribuan warga yang mencoba menyerbu masuk ke kediaman JK hingga dinyatakan tewas saat dalam perjalanan menuju rumah sakit Stella Maris.