Instruktur Safety Riding AHM Sapu Bersih Juara SJIC 2018
jpnn.com, JEPANG - PT Astra Honda Motor (AHM) berhasil meraih gelar juara pada kompetisi Internasional di ajang The 19th Safety Japan Instructors Competition (SJIC) 2018 di Suzuka, Jepang. Dua instruktur safety riding berhasil menyingkirkan peserta terlatih dari 11 negara yang ikut bertanding.
Ibnu Fachrizal Instruktur AHM asal Samarinda, berhasil menyapu bersih gelar juara pertama di dua kategori sekaligus yaitu kelas CB400 dan Overall Group CB400.
Ibnu berhasil menaklukkan berbagai jenis rintangan dengan mengumpulkan poin 2.599. Pada kategori Overall Group, Ibnu meraih poin tertinggi dibandingkan instruktur tuan rumah maupun negara lain.
“Pertama kali ikut kompetisi ini saya langsung main di kelas 400 cc. Cukup grogi melihat peserta dari negara lain. Namun atas latihan intensif dan dukungan dari banyak pihak akhirnya saya bisa persembahkan podium juara pertama ini untuk Indonesia,” ujar Ibnu dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/10).
Menurut Ibnu, pencapaian ini modal buat dia untuk memperkuat program edukasi safety riding bagi pecinta sepeda motor di tanah air
Sementara itu, Hari Setiawan meraih juara kedua pada kelas MSX 125. Hari menuturkan low speed balance yang dikompetisikan tahun ini merupakan jenis rintangan di mana semua peserta belum mengetahui bagaimana bentuk rintangan yang diberikan.
"Justru ini tantangan bagi kami bagaimana menaklukan rintangan tersebut sehingga kami bisa tampil optimal dengan berbekal latihan yang sudah dilakukan sebelumnya," kata Hari.
General Manager Marketing Planning & Analysis Division AHM A. Indraputra mengatakan, prestasi para instruktur safety riding dalam ajang kompetisi internasional ini akan ditularkan kepada 150 instruktur yang dimiliki oleh AHM di seluruh main dealer Honda sepulang para juara ini ke tanah air.
“Sungguh suatu kebanggaan bagi kami bahwa instruktur safety riding binaan AHM mampu menorehkan prestasi di kancah Internasional. Melalui kompetisi ini, ilmu dan pengalaman yang telah diraih oleh para peserta dapat menjadi bekal dalam penyebaran virus keselamatan berkendara kepada masyarakat luas sekembalinya mereka tiba di Indonesia,” ujar Indraputra.