Intanon Tak Ingin Ulangi Memori Buruk All England 2013
jpnn.com, BIRMINGHAM - Dua tunggal putri papan atas dunia, Tai Tzu Ying (Taiwan) dan Ratchanok Intanon (Thailand) bakal duel di final All England 2017. Siapa Tai Tzu? Siapa Intanon? Ke mana pebulu tangkis Tiongkok?
Beberapa tahun belakangan, persaingan di nomor tunggal putri memang tak lagi didominasi pemain Tiongkok.
Anda tahu kan Carolina Marin dari negara mana? Spanyol. Sepanjang tahun kemarin, Carolina bertengger di puncak rangking Badminton World Federation (BWF). Namun di akhir tahun, seorang gadis dengan tinggi 163 cm menggusur Carolina ke tempat kedua.
Ya, dia adalah Tai Tzu Ying. Gadis kelahiran Kaohsiung, Taiwan, 20 Juni 22 tahun yang lalu. Nama Tzu Ying sebenarnya sudah lama mengancam pebulu tangkis papan atas dunia. Namun baru di akhir tahun kemarin, Tzu Ying menggeser Carolina.
Nah, di final All England 2017 nanti Tzu Ying akan berhadapan dengan pebulu tangkis yang bahkan lebih muda. Ratchanok Intanon, gadis kelahiran Yasotorn, Thailand 5 Februari 22 tahun yang lalu.
Dibanding Tai Tzu, Intanon memang kurang stabil. Ini mengingat dia sering cedera ketimbang Tzu Ying. Dari rilis terbaru ranking BWF, Ratchanok kini berada di peringkat ketujuh dunia. Untuk urusan peringkat, Tai Tzu lebih baik. Namun untuk head to head, Intanon unggul tipis 7-6.
Intanon juga lebih percaya diri. "Saya datang ke sini membawa lebih banyak pengalaman," ujar Intanon di laman resmi BWF.
Meski masih muda, Intanon tak asing dengan All England. Di tahun 2013, Intanon tercatat sebagai pemain paling muda yang berhasil lolos ke final All England, 18 tahun.