Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Internal PPP Ingin Jenderal Gatot Dampingi Jokowi di Pilpres

Senin, 09 Oktober 2017 – 15:35 WIB
Internal PPP Ingin Jenderal Gatot Dampingi Jokowi di Pilpres - JPNN.COM
Arsul Sani. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan bahwa di internal partainya sudah ada aspirasi untuk mengusung Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai pendamping Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu Presiden 2019. Bahkan, aspirasi itu sudah muncul dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP 2017 di Ancol, Jakarta Utara pada Juli lalu.

Arsul menuturkan, Mukernas PPP itu mengundang Gatot sebagai salah satu pembicara. Ternyata setelah Gatot menyampaikan presentasinya di Mukernas PPP, ada kader partai berlambang Kakbah itu yang menyuarakan aspirasi untuk mengusung jenderal kelahiran Tegal, Jawa Tengah tersebut sebagai calon wakil presiden.

“Memang pada saat Mukernas PPP  Juli di Ancol itu ketika Gatot presentasi banyak usulan  atau aspirasi sesaat yang menginginkan  Pak Gatot menjadi cawapres berdampingan dengan Pak Jokowi. Itu sempat memang mengemuka,” kata Arsul di gedung DPR, Jakarta, Senin (9/10).
 
Arsul menambahkan, Gatot juga mendengar langsung suara-suara kader PPP yang meneriakkan namanya sebagai calon wakil presiden. Namun, kata Arsul, usulan itu memang belum disampaikan kepad Jokowi.

“Belumlah, nanti pada saatnya. Kok senangnya terburu-buru,” ungkap anggota Komisi III DPR ini.

Yang jelas, dia mengakui ada aspirasi dari kader PPP agar Gatot menjadi pendamping Jokowi. Apalagi, Gatot diidentifikasi dekat dengan kelompok Islam dan religius nasionalis.

Sedangkan Jokowi merupakan sosok nasionalis religius, sehingga keduanya dianggap klop untuk berduet. “Kalau terhadap Pak Gatot sejauh ini tidak ada yang keberatan. Tapi tentu berpulang kepada Pak Jokowi lah nanti,” katanya.(boy/jpnn)

Saat ini Jenderal Gatot Nurmantyo diidentifikasi dekat dengan kelompok Islam. Sedangkan Presiden Jokowi dekat dengan kalangan nasionalis religius.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close