Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Investor Domestik Profit Taking

Selasa, 11 Februari 2014 – 07:07 WIB
Investor Domestik Profit Taking - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA  - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan gagal menguji level psikologis 4.500. Pada penutupan perdagangan kemarin indeks turun 15,917 poin (0,356 persen) ke level 4.450,748 dan indeks LQ45 turun 3,22 poin (0,43 persen) ke level 747,83.

Indeks sempat menguat lebih dari setengah persen sejak dibuka perdagangan kemarin sampai dengan penutupan tengah hari. Namun mulai sesi kedua sampai jelang penutupan pergerakan berangsur melemah dan akhirnya masuk zona merah.

Frekuensi transaksi perdagangan kemarin mencapai 237.221 kali dengan volume mencapai 4,508 miliar saham senilai Rp 5,330 triliun. Sebanyak 129 saham naik, sebanyak 163 saham turun, dan 200 saham tidak mengalami perubahan harga.

Investor asing masih melanjutkan aksi beli dengan mencatatkan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 841,6 miliar. Maka aksi profit taking kemarin terutama dilakukan investor domestic. Sementara itu nilai tukar Rupiah tercatat menguat ke level 12.166 per dolar Amerika Serikat (USD) dibandingkan 12.176 per USD pada penutupan hari sebelumnya (kurs tengah BI).

Tim riset Valbury Asia Securities menyatakan saat ini pemerintah Indonesia tengah berupaya mengakhiri ketergantungan terhadap sumber daya alam untuk kebaikan masa depan Indonesia. Artinya Indonesia tengah berusaha untuk lebih merata ke berbagai sektor.

"Karena tidak sedikit negara berkembang di dunia gagal meraih status negara maju karena penggerak ekonomi hanya ditopang dari satu sektor saja," ungkap tim riset yang diketuai Head of Research, Alfiansyah, itu.

Pihaknya sepakat dengan pemikiran menteri keuangan, Chatib Basri, bahwa Indonesia harus mengakhiri ketergantungannya terhadap produksi sumber daya alam serta meninggalkan rezim upah buruh rendah.

"Sisi lainya, Bank Indonesia (BI) optimistis dengan kondisi ekonomi Indonesia. BI menilai, kondisi fundamental ekonomi hingga kini berada dalam kondisi cukup kuat," terusnya.
       
Sementara itu, sentimen eksternal setelah otoritas AS memastikan jalur kebijakan pengurangan stimulus, kini mulai mengalir arah kebijakan dengan mengutak-atik suku bunga acuan The Fed.

JAKARTA  - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan gagal menguji level psikologis 4.500. Pada penutupan perdagangan kemarin indeks turun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News