IPMG dan BPOM Kompak Menanam Mangrove, Dukung Target Indonesia Net Zero Carbon 2060
Bentuk komitmen para pihak diwujudkan dengan penanaman mangrove secara simbolis yang mana program ini akan berjalan hingga beberapa tahun ke depan.
Sementara Anggota Dewan IPMG sekaligus Penanggung Jawab Industrial Policy Taskforce, Idham Hamzah mengatakan pihaknya menyadari keberlangsungan hidup dan kesehatan berhubungan erat dengan kondisi planet serta lingkungan sehingga berharap bisa turut berpartisipasi menjaganya.
"Terganggunya keseimbangan dan degradasi alam ini merupakan ancaman terbesar di dunia terhadap kesehatan, meningkatkan risiko yang berarti memunculkan potensi penyakit baru. Sebagai perkumpulan perusahaan asing berbasis riset dan pengembangan menyadari itu. Planet yang sehat memberikan perlindungan terhadap manusia dari paparan patogen baik dari polusi hingga sumber makanan yang kita makan," ujar Idham.
Konservasi mangrove terbukti mampu memenuhi setidaknya enam target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk mitigasi perubahan iklim.
Ekosistem mangrove merupakan sebagai salah satu ekosistem paling efektif menangkap karbon di bumi, kontribusi terhadap pengelolaan hutan berkelanjutan, dan mempertahankan keanekaragaman hayati.
Oleh karena itu, IPMG bersama beberapa anggotanya, yaitu PT. AstraZeneca Indonesia, PT. Glaxo Wellcome Indonesia (GSK), PT. Mitsubishi Tanabe Pharma Indonesia, PT. Otsuka Indonesia, dan PT. Pfizer Indonesia, ikut berkontribusi pada program ini dan memulai penanaman mangrove secara simbolis dari total 3.450 pohon mangrove yang akan ditanam secara berkala hingga tahun 2025.
Selain bermanfaat dalam memberikan perlindungan abrasi dan risiko bencana alam, pengendalian pencemaran air dan polusi udara, serta pengurangan emisi gas rumah kaca, penanaman mangrove juga mengupayakan potensi bahan baku alam dari keanekaragaman hayati di hutan mangrove, menjaga keseimbangan ekosistem dan kesehatan, dan potensi dampak ekonomi bagi komunitas.
”Kami mengapresiasi inisiasi BPOM dalam upaya merestorasi alam dan mendorong keterlibatan industri untuk memperlambat proses degradasi alam dan memperbaikinya. Kami meyakini kerja sama lintas sektor ini pun bermanfaat bagi sumber daya manusia yang dilibatkan dalam merawat dan menjaga kesuksesan tumbuhnya pohon mangrove,” tutur Idham. (flo/jpnn)