Irene Rebut Emas Pertama PON
Jabar Sapu Bersih Nomor Catur PeroranganSabtu, 05 Juli 2008 – 09:34 WIB
Usai pertandingan, official dan seluruh atlet Jabar pun langsung bersuka cita menyambut keberhasilan tersebut.
Emas pertama PON sekaligus emas pertama Jabar disumbangkan MIW Irene Kharisma Sukandar di kelompok putri. Kepastian itu diperolehnya setelah menahan remis pecatur Kaltim asal Tarakan Nadya Anggraeni di babak kesembilan atau babak terakhir. Tambahan setengah angka itu cukup untuk mengantarkan pecatur putri terbaik Indonesia saat ini, memimpin sendirian di posisi teratas klasemen akhir dengan koleksi 7,5 Vp, unggul dari pecatur tuan rumah MPW Dewi Ardiani Anastasia Citra (7 Vp) serta pecatur DKI, MIW Evi Lindiawati (6,5 Vp) yang hanya puas perak dan perunggu.
Padahal, seperti yang diungkapkan Ketua Harian Pengprov Percasi Jabar, Irene sempat hilang konsentrasi karena sakit ringan yang dialaminya. Itu jelas terlihat di awal babak. Ia diluar dugaan takluk dari Dewi AA Citra pada babak kedua. Namun perlahan tapi pasti, Irene mengejar ketertinggalannya dengan memenangkan babak-babak selanjutnya. Hingga ia mampu menyamakan perolehan nilainya dengan pimpinan klasemen sementara asal Bali Kadek Lin Dwijayanti di babak keenam. Hasil tersebut membangkitkan kembali kepercayaan diri Irene untuk membuktikan ia layak diunggulan ditempat teratas dalam perebutan medali di kelompok putri.
Sebenarnya kesuksesan Irene merebut emas pertama PON ini tidak terlepas hasil remis yang dipetik Dewi AA Citra di babak terakhir. Pecatur junior Kaltim tersebut lebih dulu dipaksa bermain seri atas pecatur ibu kota lainnya MIW Evi Lindiawati. Citra -sapaan akrabnya- yang menggantungkan harapan pada Nadya agar bisa membuka peluangnya untuk mempersembahkan emas, justru hanya bisa mencuri setengah angka dari Irene, yang membuat Irene langsung memastikan emas di kelompok putri.
Sukses Jabar di kelompok putri itu, menjalar dibagian putra. GM Susanto Megaranto mengikuti jejak Irene setelah membukukan poin tertinggi hingga babak terakhir, 8,5 kemenangan. Tambahan satu kemenangan kembali ia dapat di babak kesembilan dengan menundukkan MI Salor Sitanggang. Megaranto unggul satu poin dari pecatur tuan rumah MI Irwanto Sadikin yang harus puas meraih perak, setelah hanya menambah setengah angka dari Yohanes Simbolon dan Sumut. Sedangkan perunggu direbut pecatur DKI MF Danny Juswanto.
“Dari awal pembukaan langkah (babak kesembilan) memang sempat ada masalah. Tapi saya mulai main bagus dipertengahan babak, sampai saya unggul waktu di akhir babak,” cetus Megaranto –sapaan akrab Susanto Megaranto- menilai hasil pertandingannya melawan Salor Sitanggang di babak terakhir.