Irjen Fakhiri Berharap Masyarakat Tidak Terprovokasi
jpnn.com, JAYAPURA - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri memprediksi pelaksanaan pemungutan suara (PSU) Pilkada 2020 di Kabupaten Nabire dan Yalimo rawan gangguan kamtibmas.
Dia pun berharap masyarakat tidak terprovokasi dengan isu yang sengaja dihembuskan pihak-pihak tak bertanggung jawab yang dapat menimbulkan gangguan kamtibmas.
"Mudah-mudahan masyarakat tidak mudah terpengaruh," kata Irjen Fakhiri di Jayapura, Kamis (25/3).
Sementara itu, PSU di Boven Digoel diharapkan aman karena paslon yang dinyatakan tidak ikut pilkada ulang, yakni Yusak Yeluwo menyatakan menerima putusan MK.
"Dan sudah meminta pendukungnya tidak melakukan tindakan anarkistis," ucap Fakhiri.
Pihaknya menegaskan jajaran Polda Papua siap mengamankan pelaksanaan PSU di tiga kabupaten yang hingga kini belum dipastikan kapan pelaksanaannya.
Sejauh ini, sebanyak tiga satuan setingkat kompi (SSK) telah disiagakan di tiga kabupaten tersebut.
Polda Papua juga akan mengirim personel tambahan untuk membantu pengamanan saat PSU dilakukan.
Secara umum, Irjen Fakhiri menyebut kondisi kamtibmas di tiga kabupaten itu pascaputusan MK relatif kondusif, dan belum ada laporan yang menonjol.
Diketahui bahwa MK memutuskan PSU untuk Kabupaten Nabire di 15 distrik dengan menggunakan data kependudukan dari Ditjen Dukcapil.
Pilkada itu diikuti tiga paslon bupati yakni Yuvinia Mote-Muhammad Darwis, paslon Mesak Magai-Ismail Jamaludin, dan paslon Pasangan FX Mote-Tabroni Cahya.
Sementara PSU di Yalimo dilaksanakan di 105 TPS diikuti Lakius Peyon-Nahum Mabel dan Erdi Daby-Jhon Wilil.