Isi Hari Libur, Skuad Arema Ziarah ke Makam Suharno
Pria yang kerap berkacamata ini juga teringat, yang membuat dia semakin teringat pada almarhum Suharno adalah pohon matoa, yang ditanam di depan rumahnya. Pohon itu merupakan oleh-oleh dari Papua.
“Sekarang pohonnya sudah tumbuh besar. Setiap saya melihat pohon itu, teringat dengan almarhum,” ungkapnya.
Almarhum Suharno sendiri meninggal mendadak pada 19 Agustus 2015 silam.
Dia meninggal dengan dugaan serangan jantung usai melatih tim di Stadion Kanjuruhan.
Dalam perjalanan pulang, Once mengeluhkan sesak nafas dan akhirnya berhenti di Puskesmas Pakisaji.
”Kebetulan saya bersama Pasek Wijaya (asisten pelatih) dan Alan Haviluddin (pelatih kiper) yang bersama beliau di saat terakhir.”
“Jadi sampai sekarang harus tetap menjaga silaturahmi. Orang meninggal itu kan hanya jasadnya. Arwahnya pasti tetap ada,” imbuh Ruddy. (ley/ray/jpnn)