Isi Hati Panglima TNI Setelah Ditolak Masuk Amerika
jpnn.com, JAKARTA - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo tidak bisa menutupi kekecewaannya atas penolakan dari U.S. Customs and Border Protection (CBP) terhadap dirinya masuk ke wilayah Amerika Serikat (AS).
Gatot juga tidak punya inisiatif lagi untuk berangkat ke Negeri Paman Sam, setelah melaporkan penolakannya kepada Presiden Joko Widodo. Sebab, lulusan Akademi Militer 1982 ini mengaku akan berangkat ke AS hanya atas perintah Presiden Joko Widodo.
"Saya enggak punya inisiatif lagi. Saya sudah lapor ke Pak Presiden karena saya utusan pemerintah. Maka Pak Presiden yang memutuskan saya berangkat atau tidak," ucap Gatot di kompleks Istana Kenegaraan Jakarta, Selasa (24/10).
Sepengetahuan Gatot, Menteri Luar Negeri AS mengatakan bahwa masalah tersebut akan diselesaikan. Karena itu, dia menyarankan media menanyakan langsung penyelesaiannya ke Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi.
"Kalau dikatakan saya kecewa, saya kecewa. Kenapa saya kecewa? Karena saya bersahabat dengan Jenderal Dunford. Waktu ke sana, saya coffee morning di rumahnya yang asri, malamnya diajak dinner yang enak. Yang lebih luar biasa lagi dinyanyikan lagi 'Bengawan Solo'. Yang menyanyikan prajurit Amerika. Ya saya ke sana kan mau ketemu juga sama beliau. Tapi enggak terjadi ya," tutur Gatot.
Terkait surat yang dikirimkannya kepada Dunford usai penolakan dari CBP, Gatot mengatakan tulisan pribadinya itu telah dibaca oleh Dunford. "Suratnya sudah dibaca sama beliau ya," pungkas jenderal kelahiran Tegal berusia 57 tahun itu. (fat/jpnn)