Israel Perketat Blokade Lagi
Jumat, 11 Juni 2010 – 05:06 WIB
"Selama permintaan kami tidak dipenuhi, tidak ada alasan bagi kami untuk mengubah situasi (di Gaza)," tegas Lieberman. Tapi, kengototan Israel itu direaksi negatif masyarakat internasional. Sejak diterapkan pada Juni 2006, sesaat setelah Shalit diculik, blokade atas Gaza tidak pernah berhenti menuai kritik. Sebab, hanya demi seorang Shalit, Israel mengorbankan 1,5 juta penduduk Gaza.
Hamas menganggap blokade tersebut sebagai hukuman kolektif bagi Gaza. Apalagi, bukan hanya Israel yang memblokade wilayah laut dan daratnya. Mesir yang juga berbatasan langsung dengan Palestina pun ikut-ikutan menetapkan blokade. Negeri Hosni Mubarak itu menutup perbatasan Rafah yang menjadi lalu lintas dagang utama warga Gaza ke Mesir.
Kini, sekitar 80 persen warga Gaza harus bergantung pada bantuan asing. Bukan hanya bantuan pangan, tapi juga obat-obatan. Wilayah yang rusak parah karena Perang Gaza pada Desember 2008 itu pun tetap porak-poranda. Sebab, Israel sama sekali tidak mengizinkan bahan-bahan bangunan memasuki wilayah yang dikuasai Hamas sejak 2007 tersebut. Semen dan besi baja menjadi dua produk utama yang dilarang. Israel takut, jika dua bahan bangunan itu masuk Gaza, Hamas akan membangun bunker.