Istana Presiden Jadi Saksi Pertemuan Kim - Trump
jpnn.com, SINGAPURA - Semakin mendekati 12 Juni, persiapan pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un kian matang.
Kemarin, Rabu (30/5) JoonAng Ilbo melaporkan bahwa pengiriman delegasi Korut ke Singapura dan AS menjadi indikasi kuat pertemuan tersebut tidak akan batal.
Kim Yong-chol, tangan kanan Jong-un, dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo hari ini (31/5). Dia tiba di New York dengan menggunakan pesawat yang lepas landas dari Tiongkok.
Bersamaan dengan itu, Wakil Menteri Luar Negeri Korut Choe Son-hui bertemu dengan Duta Besar AS untuk Filipina Sung Kim di Panmunjom. Lalu, delegasi Korut di Singapura bertemu dengan Joe Hagin dan tim AS.
Kim Chang-son, kepala staf kepemimpinan Korut, tiba di Terminal 3 Bandara Changi pada Senin malam (28/5). Dia langsung bertemu dengan para petinggi Kementerian Luar Negeri Singapura dan menginap di Hotel Fullerton.
The Straits Times melaporkan bahwa Chang-son langsung sibuk mengurus persiapan pertemuan Trump dan Jong-un.
Selasa (29/5) fotonya menghiasi sejumlah media Singapura. Salah satunya adalah foto saat dia meninggalkan lobi Fullerton, menuju Mercedes-Benz hitam yang terparkir di halaman hotel. Petinggi Korut lainnya, konon, terlibat di sebuah lokasi di Pulau Sentosa.
Kemarin media menyebut Istana Singapura akan menjadi lokasi pertemuan Trump dan Jong-un pada 12 Juni. Istana Singapura yang menjadi kediaman dan kantor resmi Presiden Halimah Yacob sekaligus kantor Perdana Menteri (PM) Lee Hsien Loong itu bakal mencatat sejarah baru.