Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Istana Sebut Isu PKI Sengaja Didengungkan Gatot Nurmantyo Jelang 30 September

Rabu, 23 September 2020 – 22:37 WIB
Istana Sebut Isu PKI Sengaja Didengungkan Gatot Nurmantyo Jelang 30 September - JPNN.COM
Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kantor Staf Kepresidenan (KSP) menilai eks Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo sengaja mengembuskan isu PKI jelang 30 September.

Menurut Tenaga Ahli Utama KSP Donny Gahral Adian, pemerintah biasa saja menanggapi isu tersebut.

"Pemerintah melihat bahwa dinamika politik yang terkait dengan PKI itu biasa, apalagi menjelang 30 September," kata Donny saat dikonfirmasi, Rabu (23/9).

"Dari tahun ke tahun pasti ada dinamika politik, ada suara-suara yang selalu menuding ini-itu terhadap pemerintah berkaitan PKI."

Pemerintah, tegasnya, tidak ada kaitannya dengan PKI.

Donny mengklaim, pemerintah bekerja untuk keselamatan bangsa dan negara bukan untuk kelompok kepentingan tertentu apalagi PKI.

"Itu sesuatu yang sudah menjadi ditetapkan sebagai organisasi terlarang. Bagaimana mungkin organisasi yang sudah dibubarkan, terlarang, kemudian memengaruhi pemerintah dalam mengambil keputusan dan kebijakan?" tanya Donny.

Mengenai tudingan Gatot soal RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) sebagai bentuk membangunkan nilai-nilai PKI, menurutnya hal itu tidak terbukti.

Apalagi RUU tersebut sudah berganti menjadi RUU Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

"Sekarang RUU HIP itu sudah berganti dengan RUU BPIP yang mengatur tugas, pokok dan fungsi dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila."

"Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Segala tudingan itu tidak berdasar, halusinatif dan agak kebablasan menurut kami," tandas Donny. (tan/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

Kantor Staf Kepresidenan (KSP) menilai Gatot Nurmantyo sengaja mengembuskan isu PKI jelang 30 September, dan itu ditanggapi hanya sebagai dinamika politik belaka.

Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News