Istiqlal Raih Penghargaan Sebagai Masjid Ramah Lingkungan, Puan: Membanggakan
Soekarno merasa uang tersebut tidak cukup. Sebab ia ingin agar Masjid Istiqlal dibangun secara megah dan kokoh.
"Saya berkata hoooh, itu uang lima ratus ribu rupiah, setengah juta, bukan apa-apa, tidak cukup, jauh tidak cukup," kata Soekarno.
Para ulama dan tokoh Islam saat itu sempat berusaha meyakinkan Soekarno bahwa dana yang sudah disiapkan cukup.
Sebab, banyak Umat Islam juga siap untuk menyumbang kayu, bahan bangunan, kapur dan genteng.
Mendengar kata "kayu" dan "genteng", Soekarno makin teguh untuk menunda pembangunan masjid agung.
Presiden pertama Indonesia itu lantas meminta para ulama untuk bersabar. Soekarno menjelaskan keinginannya agar Masjid Istiqlal dibangun dengan tujuan agar bisa bertahan dalam waktu lama.
"Marilah kita membuat masjid Jami' yang bisa tahan seribu tahun, dan marilah kita, agar supaya kita mendirikan masjid Jami' yang tahan seribu tahun itu, janganlah berpikir dalam istilah kayu dan istilah genteng," kata Soekarno.
"Jikalau kita membuatnya sekadar dengan genteng, sekadar dengan kayu, dalam tempo seratus-dua ratus tahun sudah lapuk, sudah rubuh," paparnya.