Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Istirahatlah Kata-kata, Kemerdekaan adalah Nasi

Minggu, 08 Januari 2017 – 07:47 WIB
Istirahatlah Kata-kata, Kemerdekaan adalah Nasi - JPNN.COM
Cover film "Istirahatlah Kata-kata" yang mulai ditayangkan pada 19 Januari mendatang. Foto: I Gde Kharisma Yudha Dharma/Rakyat Kalbar

Dia berpindah-pindah rumah, bahkan membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan nama Paulus dan menyamar sebagai warga Sungai Ambawang, Kubu Raya.

Kepada Rakyat Kalbar Martin Siregar bercerita. “Aku di telepon Djuweng, bilang Paul (Wiji Thukul) ada di rumahnya bersama Boy yang kawani Thukul bersembunyi ke Kalbar. Beberapa hari kemudian aku antarkan Boy pulang ke Jakarta,” katanya.

Sedangkan Paul terkadang tidur di rumah Dalip Thomas dan Djuweng. Martin pun sering mengunjungi mereka. Sampai akhirnya Martin dan istrinya tinggal serumah bersama Thukul. “Itu saja kronologisnya,” singkatnya.

Martin bertemu Thukul pada awal Agustus 1996. “Saya berani menolong dia, karena panggilan jiwa solidaritas terhadap jiwa orang terancam,” ceritanya.

Martin bermukim di Kota Pontianak selama 10 tahun, dari 1996-2006. Dia sangat senang selama tinggal di sini. “Aku senanglah tinggal di Pontianak, ketemu jodoh di Pontianak…haha, anakku lahir tahun 98 setelah Paul hilang, yah kami ceritain saja kisah hidup ketika Paul bersama kami,” jelas Martin.

Dia juga menanggapi film yang produseri oleh Yulia Evina Bhara ini dengan ucapan "Aku belum nonton. Tapi kalau lihat wacana Anggi, Ebe, aku sangat kagum penguasaan mereka ketika kami ngobrol di pondokku di kampung. Dengan Edo kami juga jumpa di Pontianak. Penguasaan perannya hebat, aku dan istri kagum,” ujarnya.

Sipon istri Wiji Thukul sendiri juga mengenal baik dengan pria yang membantu suaminya ini.

“Mbak Pon pernah menelepon tahun 2006 waktu aku di Medan. Wahyu Susilo pernah jumpa di Batam, tapi tak banyak ngobrol. Waktu itu istrinya Thukul kirim popok untuk anakku ketika istriku hamil,” kenangnya.

 Wiji Thukul, atau Widji Thukul kembali hangat diperbincangkan. Kisah tentang aktivis dan juga sastrawan pemilik nama lahir Widji Widodo itu,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close