Istora Bergoyang, Ginting Pukul Pemain Terbaik di Planet Ini
jpnn.com, JAKARTA - Ribuan penonton di Istora Senayan Jakarta menjadi saksi kesempurnaan penampilan Anthony Sinisuka Ginting, di 16 Besar nomor tunggal putra Asian Games 2018, Sabtu (25/8) malam.
Ginting, yang harus retired di partai pertama final beregu putra, lalu menjadi bahan bully-an sejumlah netizen, berhasil mengalahkan tunggal putra Jepang, Kento Momota.
Pemain Cimahi berusia 21 tahun itu menunjukkan level yang sama dengan Momota. Tak terlihat perbedaan ranking dunia Ginting yang menempati peringkat 12 dunia dengan Momota si nomor empat dunia.
Ginting menang 21-18, 21-18. Statistik BWF mencatat, Ginting menang dalam waktu 59 menit.
Istora pun heboh bersukacita melihat jagonya mengalahkan Momota, pemain kidal yang dianggap sebagai pemain terbaik di planet bumi tahun ini.
Ranking Momota di BWF memang masih di urutan keempat. Namun, setelah lepas dari skorsing dan kembali mengayun raket, semua pemain pemain atas di dunia sudah dia taklukkan.
Viktor Axelsen, Lee Chong Wei, Chen Long dan Shi Yuqi menjadi korban Momota tahun ini.
Axelsen si pemain nomor satu dunia bahkan pernah berujar sebelum Kejuaraan Dunia 2018 kemarin, dia berharap tak meladeni Momota di awal. "Dia (Momota) nomor satu sebenarnya, pemain yang harus dikalahkan," kata Axelsen saat itu.