Istri Tiga, Anak 13 Semua S2, yang Empat jadi Dokter
Semuanya terpukau. Di lipatan sarung itu terdapat ratusan ribuan. “Ini,” tukas Donjuan menyerahkan segembok uang kepada sang sopir lalu pergi.
Donjuan tak banyak bercerita apa-apa soal dirinya sendiri. Dia hanya berkisah bila dirinya sudah tua.
Sudah saatnya, dia membagi 50 hektar tanahnya yang ada di Madura, Probolinggo dan Pasuruan untuk dibagi ke 13 anaknya.
“Dibagi rata. Kalau tidak terima ya tidak saya kasih nanti,” kata dia dengan logat madura.
Sejak dulu, Donjuan adil dengan anak-anaknya. Baik anak dari istri pertama maupun yang terakhir.
Ketiga istrinya juga diberikan rumah lengkap dengan bisnisnya. Istri pertama punya bisnis butik di ITS, istri kedua di Pasuruan jadi penjual daging. Istri ketiganya di Probolinggo juga punya bisnis sepatu dan peralatan olahraga.
Donjuan sendiri bekerja sebagai distributor daging. Dia punya beberapa ternak sapi di Madura dan Probolinggo.
“Harta itu titipan. Kalau saya meninggal, harta habis diambil Gusti Allah. Anak-anak dikasih harta bisa habis. Kalau dikasih ilmu ya nanti mereka bisa nambah usaha sendiri. Makanya saya yang tidak lulus SD ini menyekolahkan anak sampai S2 semuanya,” jelas dia.