Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

I'tikaf Cara Lebih Dekat dengan Allah

Minggu, 12 Juli 2015 – 10:16 WIB
I'tikaf Cara Lebih Dekat dengan Allah - JPNN.COM

jpnn.com - SEPULUH hari terakhir bulan Ramadhan merupakan waktu paling special di banding hari-hari yang lain. Tak heran jika Rasulullah SAW meningkatkan bobot dan kualitas ibadahnya untuk mengisi setiap detik yang ada di dalamnya. 

Saking ingin konsentrasi dan fokusnya pada tugas-tugas ibadah kepada Allah SWT, Rasulullah SAW selalu berdiam diri di masjid atau yang dikenal dengan istilah I'tikaf. 

Mengasingkan diri dari hiruk pikuk duniawi. Bahkan, Rasulullah SAW menjauh dari istri-istrinya agar perhatian dan waktunya tidak terbagi kepada selain Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 187: "Dan janganlah kamu campuri mereka (istri-istrimu) itu, sedang kamu beri'tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa." 

Tentu hikmah dari ayat ini karena Allah SWT tidak mau perhatian kita terbagi pada hal lain yang berpotensi merosotnya konsentrasi kepada kegiatan ibadah yang kita lakukan. Allah SWT ingin kita menyiapkan waktu sepuluh hari terakhir di bulan mulia ini semata-mata untuk diri-Nya. Beribadah, berdoa, dan bertobat atas apa-apa yang sudah kita lakukan di hari-hari sebelumnya.

Rasulullah SAW tentu punya alasan yang jelas kenapa beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Hal itu disebabkan karena di antara malam sepuluh hari terakhir Ramadhan ada malam yang nilainya lebih baik dari pada seribu bulan. Yaitu, malam lailatul qadr. 

Hingga kini tidak ada satu ayat dan hadits pun yang memastikan kapan malam lailatul qadr itu terjadi. Meski ada pula yang menduga-duga malam lailatul qadr itu terjadi pada malam ke-23, 25, dan 27 Ramadhan. 

Rasulullah SAW hanya memastikan bahwa malam lailatul qadr terjadi pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. 

Allah SWT dan Rasul-Nya bukan tidak punya alasan merahasiakan waktu persis malam lailatul qadr. Banyak hikmah yang terkandung di dalamnya, sehingga kita tidak kecewa dengan misteri tersebut.

SEPULUH hari terakhir bulan Ramadhan merupakan waktu paling special di banding hari-hari yang lain. Tak heran jika Rasulullah SAW meningkatkan bobot

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News