Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

ITS Bangun 323 Huntara untuk Korban Gempa Lombok

Selasa, 06 November 2018 – 00:56 WIB
ITS Bangun 323 Huntara untuk Korban Gempa Lombok - JPNN.COM
Presiden Joko Widodo bersama korban gempa Lombok, NTB. Foto: Setpres

jpnn.com, LOMBOK - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuka posko di Desa Rempek Darussalam, Kecamatan Gangga, Lombok Utara, yang terdampak gempa.

Hampir 100 persen rumah warga di desa tersebut roboh. Lokasinya tepat di kaki Gunung Rinjani sisi barat. Hingga kini desa tersebut belum memperoleh bantuan dari pemerintah karena lokasinya cukup jauh dari Kota Mataram. Karena itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuka posko di desa tersebut.

Selain memberikan bantuan sembako, tim ITS berfokus membangun huntara untuk warga terdampak. Hingga kini, total 125 unit huntara sudah dibangun. Targetnya, 323 huntara dibangun tim ITS di Desa Rempek Darussalam.

Minggu (4/11) Rektor ITS Prof Joni Hermana bersama tim mengunjungi lokasi bencana untuk memantau langsung progres pembangunan huntara. Joni mengatakan, sejatinya huntara yang dibutuhkan warga Desa Rempek Darussalam sekitar 945 unit.

Namun, dana yang tersedia saat ini hanya cukup untuk membangun 323 unit huntara. ”Kami berusaha mencari cara agar bisa dibangun huntara,” katanya saat mengunjungi rumah warga.

Joni menjelaskan, huntara yang dibangun ITS memanfaatkan bahan daur ulang dari reruntuhan rumah. Dengan begitu, biaya yang dikeluarkan lebih murah. Rata-rata satu huntara membutuhkan sekitar Rp 5 juta. Padahal, umumnya biaya membangun huntara mencapai Rp 25 juta per unit.

Pembangunan huntara juga memperhatikan tapak rumah warga yang sudah ada. Jadi, ketika pemerintah membangun rumah permanen untuk warga terdampak, bangunan yang sudah ada tidak rusak, tetapi justru menjadi pelengkap. ”Huntara yang kami bangun bisa bertahan 2–3 tahun,” jelas guru besar teknik lingkungan itu.

Selain huntara, tim ITS yang menjadi relawan juga membantu menghidupkan kembali perekonomian warga dengan memanfaatkan potensi yang ada. Yakni, kopi, cokelat, dan durian. ”Nanti kami beri pendampingan untuk pengembangan potensi daerah,” ujarnya.

Warga terdampak gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), perlahan mulai bangkit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News