Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jadi Juara Dunia, Atlet Paralayang Persembahkan Kado HUT RI

Senin, 17 Agustus 2015 – 00:17 WIB
Jadi Juara Dunia, Atlet Paralayang Persembahkan Kado HUT RI - JPNN.COM
Ilustrasi.

jpnn.com - CISARUA - Tak hanya satu gelar juara dunia dari bulutangkis, Indonesia juga mendapat kado spesial HUT Kemerdekaan dari atletnya di cabang paralayang, Minggu (16/8) kemarin.

Titel tersebut dipersembahkan atlet putra asli Cisarua Kabupaten Bogor, Dede Supratman yang berhasil keluar sebagai juara pertama di ajang Kejuaraan Dunia ketepatan mendarat Paralayang (WPAC) ke-8 FASI 2015. Ajang tersebut digelar di Puncak Gunung Mas, yang berakhir Minggu (16/8).

Ketua Panitia Pelaksana Kejuaraan Dunia ketepatan mendarat Paralayang (WPAC) ke-8 FASI 2015, Gendon Subandono mengatakan, Dede Supratman menang tipis dari pesaingnya atlet asal Slovenia Matzas Sluga yang notabenenya merupakan juara pertama dunia pada tahun 2014 lalu.

Akumulasi empat penerbangan dari total penerbangan sebanyak 5 kali, skor Dede Supratman, yakni 8. Sementara Matzas Sluga membayanginya dengan total skor 9 dan di posisi ketiga diisi oleh Thomas Lednik dengan skor 10.

"Penerbangan keenam tidak dihitung karena tidak semua pilot bisa terbang lantaran cuaca yang buruk. Jadi yang dihitung adalah empat penerbangan terbaik dari total lima penerbangan. Dan Dede keluar sebagai juara pertama kelas perorangan ketepatan mendarat," kata Gendon, seperti dikutip dari Radar Bogor (Grup JPNN), Senin (17/8). 

Gendon pun mencontohkan cara perhitungan juri. Dede misalnya, di penerbangan pertama ia mendapat nilai 6 cm dari titik nol. Dan penerbangan kedua mendapat nilai 10 cm. Ketiga 0 cm. Keempat 2 cm, dan kelima 0 cm. Maka yang diambil nilainya adalah penerbangan dengan nilai terkecil, yakni penerbangan ketiga, keempat, dan kelima.

Gendon melanjutkan, untuk juara pertama Kejuaraan Dunia ketepatan mendarat putri perorangan dipegang oleh Nunnapath Pucong atlet asal Thailand dengan skor 11. Diposisi kedua dipegang oleh Hye Joung Cho atlit asal Korea dengan nilai 239. Sementara di posisi ketiga diisi oleh atlit asal Lithuania Jholanta Romanenko dengan nilai 339.

Sementara untuk putri, Timnas berada di posisi 10 besar, yakni Rina Kusumaningrum dengan nilai 413 dan Ike Ayu Wulandari berada di posisi ketujuh dengan nilai 578.

CISARUA - Tak hanya satu gelar juara dunia dari bulutangkis, Indonesia juga mendapat kado spesial HUT Kemerdekaan dari atletnya di cabang paralayang,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News