Jadi Komandan Menwa, Tapi Tak Militeristik
Senin, 02 November 2009 – 04:19 WIB
Selama bersama-sama menjadi aktivis di UI, Indra menilai Chandra atau Pance memiliki leadership yang sangat kuat, garis komandonya jelas, dan punya ketegasan. Namun, seiring dengan itu, pendekatan kemanusiaannya juga sangat tinggi. "Seusai rapat, biasanya dia mendatangi kami satu per satu, mengajak ngobrol sambil bercanda, sehingga tidak ada jarak di antara kami," ceritanya.
Di sisi lain, Indra yang kelahiran Pariaman itu mengaku baru tahu kalau Chandra juga berdarah Minang, saat menghadiri pernikahan Chandra pada 1994. Itu gara-gara prosesi pernikahan Chandra dengan Nadia Madjid, putri Nurcholis Madjid, menggunakan adat Minang (kini Chandra dan Nadia sudah bercerai, Red). "Waktu itu saya baru tahu kalau Pance adalah putra Minang. Selama di kampus, identitas Minangnya sama sekali nggak pernah muncul," tutur Indra.
Setelah meraih status sarjana, keterikatan Chandra terhadap dunia gerakan mahasiswa tetap tak luntur. Saat bergulir aksi-aksi mahasiswa pada 1998, tepatnya pada 2 Mei, Indra mengaku kembali bertemu Chandra di pagar halaman kampus UI Salemba. Mereka berusaha mencegah mahasiswa UI agar tidak keluar kampus. Mereka juga menghalangi aparat yang terus mendekat ke arah mahasiswa.