Jadi Korban Pembacokan, Dubes AS di Seoul Diberi 80 Jahitan
jpnn.com - SEOUL - Sebuah insiden menyakitkan dialami Duta Besar Amerika Serikat untuk Korea Selatan, Mark Lippert. Seseorang yang teridentifikasi sebagai pendukung unifikasi Korea, tiba-tiba menyeruak dan meembacok wajah Lippert dengan pisau sepanjang 10 inci.
Peristiwa itu terjadi Kamis (5/3) pukul 7.40 waktu Seoul, dalam pertemuan sarapan di Seoul. Penyerang Lippert teridentifikasi bernama Kim Ki-Jong, pria 55 tahun yang berpakaian tradisional Korea.
Sebelum menyerang Lippert, Kim meneriakkan kalimat tentang perlunya Korea Selatan dan Korea Utara bersatu. Ia juga menyerukan agar tidak ada lagi latihan perang. “Saya binasakan pelaku teror,” teriaknya.
Usai serangan itu, Kim langsung dibekuk dan ditahan setelah terjadi pergumulan dengan polisi di lantai. Menurut polisi, Kim merupakan anggota kelompok pendukung reunifikasi Korea yang justru menggelar pertemuan sarapan itu.
Kim menyeruak dan mendorong Lippert dari belakang saat sang duta besar negeri Paman Sam itu hendak menyampaikan pidato. Darah pun mengucur dari wajah Lippert. Pihak rumah sakit Chung Nam-sick of Severance mengatakan, Lippert mendapat 80 jahitan di pipi kanan dan pergelangan tangan kirinya akibat serangan itu.
Menurut media Korea Selatan, serangan itu tak mengancam nyawa Lippert meski pipi kananya tersayat hingga 11 centimeter. Duta besar berusia 42 tahun itu diberitakan dalam kondisi stabil.
Namun, pihak rumah sakit juga mengumumkan bahwa Lippert akan menjalani rawat inap selama 3 atau 4 hari. Selain itu, ia harus menjalani perawatan hingga berbulan-bulan untuk menyembuhkan sensor di tangan kirinya yang tersayat.
Saksi yang melihat insiden itu mengatakan, Kim tiba-tiba muncul. “Dia meneriakkan sesuatu, begerak ke arah duta besat dan membacok wajahnya,” kata Michael Lammbrau dari Arirang Institute.