Jadi Menhan, Ryamizard Inginkan Alutsista Modern
jpnn.com - JAKARTA - Jenderal TNI (purn) Ryamizard Ryacudu terpilih menjadi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Kerja Presiden RI Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.
Meski belum ingin membicarakan program, mantan Kepala Staf Angkatan Darat dari tahun 2002-2005 itu mengaku ingin agar pertahanan Indonesia diperkuat di darat, laut dan udara. Baik fisik maupun nonfisik.
"Kalau maritim enggak mendukung pertahanan ya bolong begitu," ujar pria asal Palembang itu di kompleks Istana Negara, Jakarta, Minggu, (26/10).
Selain itu, kata Ryamizard, untuk memperkuat pertahanan diperlukan alutsista dan sumber daya manusia modern. Ia berharap dapat menjalankan itu di pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
"Alutsista juga harus lebih modern. Kalau kita beli alutsista macam-macam tapi yang mengawal tidak profesional tidak ada gunanya," tegas Ryamizard.
Ryamizard Ryacudu adalah mantan perwira tinggi militer TNI AD yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat dari tahun 2002 hingga 2005.
Ryamizard adalah menantu dari mantan Wakil Presiden, Try Sutrisno. Ia dikenal sebagai jenderal lurus dan tegas. Kariernya mulai cemerlang setelah dia memangku jabatan Pangdam V Brawijaya, yang kemudian diteruskan menjadi Pangdam Jaya.
Saat terjadinya gesekan elit nasional pada masa presiden Gus Dur, Ryamizard yang saat itu Pangdam Jaya mengancam siapa saja yang akan mengganggu keamanan di wilayahnya akan dihadapinya. Selepas dari Kodam Jaya, Ryamizard mendapat promosi bintang tiga sebagai Panglima Kostrad menggantikan Letjen TNI Agus Wirahadikusumah.