Jadi Rujukan Nasional, Begini Cara Baznas Jateng Kelola Dana Umat
"Jadi mereka itu setor, bukan duit ini, cuma angka ya. Setor 100 persen, kemudian mengajukan kegiatan sebanyak 70 atau 60 persen. Ini untuk perbaikan masjid setempat, ini untuk marbotnya, ini untuk bantu rumah sakit, ini untuk bantu pensiunan yang miskin jadi ada hitungannya. Mereka membuat programnya," ungkap Darodji.
Untuk operasional, Baznas Jateng mengambil 12 persen sesuai dengan peraturan yang ada. Sebanyak 12 persen itu diambil dari 30 persen dana maksimal yang masuk.
"Jadi yang kita kelola 30 persen. Jadi kita kalau ngambil operasional ya 12 persen kali 30 persen itu," ujarnya.
Melalui pengelolaan yang optimal dan akuntabel tersebut, Ketua Baznas RI Noor Achmad beberapa waktu lalu mengungkapkan apresiasinya kepada Baznas Jateng.
“Saya harus datang ke Jawa Tengah karena mengapresiasi yang dilakukan Pak Gubernur. Dalam catatan kami Bapak Gubernur ini (Ganjar) orang yang paling punya perhatian terhadap Baznas,” ucap Noor Achmad.
Noor Achmad mengatakan Jawa Tengah menjadi provinsi dengan perolehan ZIS terbesar di Indonesia.
Dia mengaku inisiasi yang dilakukan Ganjar dalam menggandeng Baznas selalu dia ceritakan di manapun berada, untuk menginspirasi.
“Saya blak-blakan kalau keliling Indonesia selalu berikan contoh tentang Provinsi Jawa Tengah bahwa Gubernur Jateng luar biasa dalam mendorong perolehan zakat. Hubungan (baik) antara Baznas dengan provinsi, mendorong hubungan (yang baik pula) antara Baznas dengan kabupaten kota,” kata Noor Achmad.