Jadi Sorotan Publik, Ini Daftar Keluarga Jokowi yang Bakal Maju Pilkada
"Memang secara hukum tidak ada aturan yang dilanggar dan membatasi siapa pun termasuk anak/keluarga presiden untuk terlibat dalam politik praktis. Namun, tersandera soal etika dan kepatutan. Semestinya harus dipertimbangkan matang, jangan terkesan seperti fenomena 'politik aji mumpung', kebetulan bapak lagi menjabat presiden," ucapnya.
Pangi juga mengatakan, politik dinasti sudah mengakar kuat di Indonesia mulai dari dinasti Soekarno, Soeharto, hingga SBY. Sementara untuk Jokowi, baru akan dimulai pada Pilkada 2020.
"Pertanyaannya, apakah Jokowi sudah menyiapkan infrastruktur untuk menopang politik dinastinya? Jika tidak dipersiapkan dengan matang, bisa saja eksperimen politik dinasti Jokowi hanya ajang kelinci percobaan. Kalau seandainya gagal misalnya, sama saja mempermalukan dan menggerus legitimasi Jokowi sebagai presiden," katanya.
Pangi menambahkan, jika Jokowi menggantungkan harapan hanya pada PDIP sebagai infrastruktur politiknya, bisa menjadi dilemma tersendiri.
Elite PDIP akan mempersempit ruang gerak mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Selain itu, berpeluang melahirkan konflik internal yang merusak tradisi meritokrasi, di mana memprioritaskan figur kader internal yang sudah berdarah-darah membesarkan partai.
"Seperti makan buah simalakama jika Jokowi mempersiapkan infrastruktur politik dan penopang lain untuk membangun dinasti politiknya. Beliau bakal distempel menyalahgunakan kekuasaan," kata Pangi.
Sementara di sisi lain, Pangi memprediksi Jokowi sulit membiarkan putra dan menantunya berjuang sendiri.
Mantan Wali Kota Surakarta itu diyakini tidak akan tega melihat mereka kalah dalam kontestasi elektoral. Apalagi hal itu karena hal itu bisa memalukan Jokowi.