Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jadi Teman Diskusi Mega, Konsisten Tak Masuk Parpol

Selasa, 15 Oktober 2013 – 04:27 WIB
Jadi Teman Diskusi Mega, Konsisten Tak Masuk Parpol - JPNN.COM

Nah, sepeninggal almarhum Taufiq Kiemas, lanjut Musdah, Mega merasa masih ada yang ingin dilakukan untuk menjaga pemikiran-pemikiran Bung Karno. Selain itu, mengimplementasikan gagasan-gagasan proklamator kemerdekaan tersebut ke dalam program aksi. Dari situ, Mega berdiskusi dengan Musdah. Perbincangan berlanjut dengan tawaran untuk bergabung dengan Megawati Institute.

"Saya senang saja. Tapi, Bu Mega juga tahu bahwa saya tetap tidak mau masuk partai politik," ujar perempuan kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, itu.

Megawati bisa menerima sikap konsisten Musdah tersebut. Masuknya Musdah itu diharapkan bisa menjembatani PDIP dengan kelompok seperti dirinya yang tidak mau masuk parpol, namun memiliki pemikiran kritis. "Bu Mega bilang, ya sudah kalau tidak mau masuk (PDIP)," kata Musdah.

Guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menegaskan, meski bergabung dengan Megawati Institute, dirinya menolak jika disebut berhubungan dengan kerja partai. Menurut Musdah, usaha untuk tetap membumikan Pancasila sebagai ideologi bangsa tersebut merupakan kerja untuk kepentingan Indonesia. "Ini bekerja untuk Indonesia. Terlalu kecil kalau hanya untuk PDIP," tegas Musdah.

Dia menegaskan, Pancasila merupakan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, kini semacam ada kemunduran saat Pancasila dibenturkan, misalnya, dengan Alquran. Musdah memberikan contoh dalam penyusunan peraturan daerah (perda). "Ini yang harus menjadi perhatian karena itu suatu kemunduran," ingatnya.

Meski tetap pada keputusannya untuk tidak bergabung dengan partai politik, dia mengakui, bergabung dengan Megawati Institute merupakan kesempatan besar. Terutama dalam memperjuangkan pluralisme. Apalagi bagi Indonesia yang sangat kompleks dan majemuk dengan beragamnya suku, adat istiadat, budaya, dan agama. "Jadi, perlu juga menggandeng partai untuk memperjuangkan pluralisme," ulasnya. (*/c7)

Megawati Soekarnoputri memiliki ikhtiar untuk menjaga pemikiran-pemikiran sang ayah lewat sebuah lembaga kajian. Belum lama ini, dia mengisi posisi

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close