Jadikan Imlek Momentum Rekatkan Kerukunan Umat Beragama
Dia menilai, bila ada unsur masyarakat Indonesia yang masih mempermasalahkan Imlek dan kebhinnekaan Indonesia, itu merupakan langkah mundur dan buang-buang waktu.
Sekarang ini, tugas masyarakat adalah mengisi kemerdekaan yang belum tercapai yaitu memakmurkan rakyat.
"Masalah kebinnekaan dan beda agama itu sudah lama selesai. Kita jangan mundur lagi mengurusi hal-hal seperti itu. Tugas kita sama-sama mengingatkan tujuan kita bernegara yaitu memakmurkan rakyat, bukan membuat rakyat malah bingung dan terganggu. Momentum Imlek harus bisa merekatkan kerukunan beragama, bukan malah merusak yang sudah baik. Intinya, semua pihak harus berjiwa lapang dan menerima perbedaan yang ada," papar mantan anggota DPR RI dari PKB ini.
Apa yang terjadi akhir-akhir ini, kata Lily, adalah suatu kondisi pemutarbalikan fakta.
Karena itu, dia mengajak seluruh pihak untuk menggunakan kepala dingin menyikapi dinamika yang terjadi jelang pilkada serentak.
Khususnya menyangkut kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Menurutnya, kasus itu sebenarnya sederhana yaitu umat ingin Ahok diadili, tapi belakangan yang timbul justru fitnah antikebinnekaan.
"Hal-hal seperti itu tidak usah diributin lagi karena sudah menjadi bagian dari kehidupan berbangsa kita dengan Bhinneka Tunggal Ika. Saya justru khawatir dengan ditimbulkannya anti-Islam karena kondisi itu membuat yang radikal merasa punya celah untuk bergerak," ungkapnya.