Jaga Rekor Kemenangan Tandang
Kamis, 07 Agustus 2008 – 09:25 WIB
PSMS memang menyandang status tuan rumah. Tapi, laga itu dilaksanakan di Semarang setelah Stadion Teladan, Medan, tengah direnovasi dan tidak ada izin keamanan untuk memakai Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Sebenarnya, kiper PSMS Galih Sudaryono mampu membaca arah tendangan Bepe –sapaan karib Bambang Pamungkas. Namun, bola terlalu deras meluncur ke gawang.
Kemenangan itu kali ketiga dicatat oleh Persija. Semua kemenangan digapai di kandang lawan. Sebelumnya, tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut berhasil menang 3-2 atas Persib dan 3-1 atas Persitara.
Meski bisa dikatakan sebagai big match, laga itu berlangsung menjemukan, terutama pada babak pertama. Sekitar seribu penonton Semarang beberapa kali kecewa dengan permainan kedua tim yang tak sebanding dengan nama besar mereka.
Hanya sekitar 500 The Jakmania –kelompok suporter pendukung Persija– yang membuat suasana stadion menjadi meriah. Mereka tak henti-henti bernyanyi dan mendukung Persija.
Pelatih Persija Danurwindo menyatakan, meski menang, permainan Persija tidak maksimal, terutama pada babak pertama. Para pemain, menurut dia, terlalu berhati-hati dan kurang berani menyerang. Loyonya Persija itu disebabkan penundaan dua kali pertandingan kandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno karena tak mengantongi izin keamanan.